KEUANGAN ISLAMI


SISTEM KEUANGAN
سيأ تي رما ن لابد للنا س من الدرا هيم والد نا نير يقيم الرجل بها د ينه ودنياه ( ا لحديث
“Akan datang pada manusia suatu masa, bahwa mereka  tidak bisa dipisahkan dari dirham dan dinar. Seseorang menegakkan dunia dan agamanya dengan itu”
    
UANG:
  • Merupakan alat tukar
  • Sebagai alat tukar, maka harus diterima oleh masyarakat secara umum (dipercaya), mudah dibawa
  • Alat tukar berkembang sesuai dengan zamannya

Fungsi uang:
-    sebagai medium of exchange (alat tukar)
-    sebagai unit of account
-    sebagai store of value
Imam al-Ghozali mengatakan:
   والمعاملة تجري في اجنا س مختلفة كما يباع ثوب بطعام وحيوان بثوب وهده لا تتناسب فلابد من حاكم عدل يتوسط بين متبا يعين يعدل احدهما    بالا خر فيطلب دلك العدل من اعيان الاموال ثم يحتاج الى مال يطول بقائها ولان الحاجة اليه تدوم وا بقى الا موال المعادن

Perkembangan:
a.    kulit hewan, barang yang (dianggap)bertuah
b.    emas, perak (brng berharga)
c.    uang kertas berstandar emas
d.    uang kertas bedasarkan kepercayaan
e.    cek
f.    dsb


  • ketika uang yang digunakan berbentuk mata uang emas dan perak, perekonomian memang stabil. Tapi kemudian mata uang emas-perak ini kurang praktis dipakai, terutama untuk membeli barang-barang yang nilainya kecil
  • uang kemudian diganti dengan kertas, yang nilainya dijaga pemerintah. Ada yang berstandar emas, tapi ada juga yang hanya mengandalkan kepercayaan
  • Uang dengan segala fungsinya memerlukan kestabilan nilai. Kalau tidak stabil, maka kerpercayaan orang akan merosot, sehingga uang tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya
  • Menurut Perjanjian Bretton Woods, untuk kegiatn transaksi internasional digunakan dollar AS. Sedang dollar AS itu sendiri berstandar emas.
  • Pada zaman presiden Nixon, Dollar AS dilepaskan keterkaitannya dengan emas
-   

Keuntungan Uang berstandar Emas:
  • emas itu sendiri merupakan barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, artinya emas itu mempunyai nilai intrinsic, sehingga mata uang emas mempunyai nilai yang sebanding dengan kadar dan bobot emas
  • emas merupakan barang yang bisa diterima oleh negara manapun sebagai barang yang berharga.
  • dalam kegiatan ekonomi internasional, kegiatan penyeimbangan neraca pembayaran akan terjadi dengan sendirinya
  • dengan kondisi seperti di atas, nilai mata uang berstandar emas relatif stabil
  • kini muncul kembali gagasan-gagasan untuk kembali ke standar emas


 SISI MONETER ZAMAN RASULULLAH:
  • Hijaz, daerah sekitar Makkah dan Madinah  merupakan daerah yang terletak antara tiga benua
  • Hijaz manempati posisi strategis dalam perdagangan antara Persia dan Roma serta daerah jajahannya Yaman, Syria dan Ethiopia
  • Sebelum Islam datang, perdagangan Antara Romawi dan India cukup marak, melewati  jalur Selatan (dari India dg kapal laut ke Oman, kemudian diangkut lewat darat
  • Daerah agraria di Arab Saudi adalah daerah tengah dan juga Yaman. Karena itu untuk Makkah, berasal dari perdagangan.
  • Mata uang yang digunakan dalah mata uang dari Persia (dirham) maupun Romawi (dinar)
  • Walaupun Rasulullah tidak menetapkan dirham dan dinar sebagai mata uang, tetapi beliau tidak menolak dirham dan dinar (taqriri). Sebagian ulama mengatakan sebaiknya mata uang harus berstandar emas. Dirham dan dinar sebagai unit of account, maka ditetapkan dalam nilai-nilai uqiyyah-dirham-danik- mitsqol serta  dinar-qirath.
  • Rasulullah sangat menekankan pentingnya uang sebagai alat tukar maupun sebagai satuan hitung
  • Kemaharajaan kedua negara, menyebabkan mata uangnya dapat dipercaya, apalagi baik mata uang dinar maupun dirham menggunakan emas. Kadar emas keduanya tetap. Mata uang dirham lebih populer dibanding dengan mata uang dinar
  • Belum ada lembaga khusus yang menangani kebijaksanaan moneter. Kebijaksanaan khusus di bidang moneter belum ada. Walaupun demikian bukan berarti lembaga keuangan tidak diperlukan dalam dunia modern ((انتم اعـلم بامور دنيا كم.Bisa dibentuk Bank Sentral
  • Ketika orang-orang Islam menaklukkan Kekaisaran Persia ( Irak, Iran, Bahrain) dan kekaisaran  Romawi Timur, maka perdagangan bertambah marak.
  • Di Makkah ada beberapa pasar. Pada saat pelaksanaan ibadah haji penziarah diperkenankan  untuk berdagang, menambah maraknya  perdagangan
  • Pada masa Khalifah Umar, masalah-masalah administrasi keuangan diserahkan kepada pakar-pakar dari Persia
  • Cara pembayaran yang lain  (kecuali dengan cara tunai dengan dinar dan dirham) adalah menggunakan kredit dan semacam cek.
  • Pada khalifah Abdul Malik (75 H), mata uang dirham dan dinar ini distandarisasi, baik timbangan, ukuran dan bentuknya.
  • Di antara khalifah sesudahnya ada yang mencetak uang terlalu banyak, sehingga terjadi inflasi, akhirnya distop.


 PENAWARAN  DAN PERMINTAAN UANG
  • Pada masa Nabi, dirham dan dinar diimpor (dihasilkan dari ekspor komoditi, jadi lewat perdagangan)
  • Jumlah yang diperoleh sesuai dengan jumlah komoditas yang dijual ( termasuk harganya)
  • Jika permintaan (kebutuhan) uang meningkat, maka uang diimpor. Permintaan uang sesuai dengan kegiatan ekonomi (PDB)
  • Dalam perdagangan bebas, ini tak menjadi masalah, wajar, karena tidak ada istilah mata uang domestik dan mata uang asing. Apalagi nilai dirham dan dinar sesuai dengan kadar emasnya
  • Setelah Persia ditaklukkan pencetakan uang logam masih diteruskan, sementara  pada zaman khalifah Ali, pencetakan uang sendiri dimulai dengan mencantumkan identitas pemerintahan Islam

Jumlah uang beredar bertambah:
-    pinjaman–tabungan pemerintah
-    sector swasta
-    surplus dalam neraca pembayaran


Alat/instrument:
-    demand deposit
-    operasi pasar terbuka
-    pinjaman kredit dengan profit-loss sharing 
-    kewajiban minimum adanya rasio uang cash thd pinjaman pada bank-bank umum (RR). Ini masih ada peselisihan antara para ulama

Ada yang menolak kewajiban minimum (adanya RR).
Alasan ditolaknya :
•    uang harus diedarkan, jangan ditimbun
•    RR menambah (memperbesar) biaya pinjaman
•    Keadilan

Jika mata uang yang berlaku berstandar emas ekspansi dan kontraksi jumlah uang beredar terjadi secara alami

Lembaga-lembaga keuangan:
Bank Sentral
Bank-bank umum
Asuransi
IDB
IMF
IBRD
dll


Stabilitas Nilai Uang
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas uang adalah:
-    transaksi illegal : kanz (menumpuk kekayaan/dana serta talaqqi rukban)
-    percepatan peredaran uang
-    standar emas-perak dalam system keuangan yang terbuka (standar emas lebih menjamin tercapainya stabilitas)


Tujuan Kebijaksanaan Moneter:
-    menjaga stabilitas harga
-    mendorong pertumbuhan ekonomi (PDB)
-    pemerataan

Waktu dan uang:
•    Nilai waktu bagi uang, dalam perhitungan matematis seperti perhitungan pertumbuhan penduduk; Pt = Po(1+i)t  atau FV = PV (1+i)t
•    Return on Capital  tidak sama dengan return on money. Return on capital berkaitan dengan sektor riil, sedang return on money berkaitan dengan tingkat bunga
•    Bentuk riil return on capital adalah hasil/bagi hasil dari proses kegiatan ekonomis, yang mungkin ada profit, tapi juga mungkin ada loss
•    Bentuk riil  return on money adalah nilai tertentu (persentase tertentu, proporsi terhadap uang)


Inflasi:
•    merupakan gejala kenaikan harga-harga umum
•    tidak sekedar menyangkut satu jenis barang
•    pengukurannya biasanya berdasarkan consumer price index
•    dalam perekonomian suatu negara mendorong impor

Jenis inflasi:
-    Inflasi biaya
-    Inflasi permintaan. Inflasi karena kenaikan jumlah uang beredar termasuk inflasi permintaan

Dalam system keuangan yang berstandar emas, inflasi lebih mudah pengendaliannya, karena emas itu sendiri merupakan komoditi yang berharga


Bahaya inflasi:
•    merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap uang (gangguan fungsi uang)
•    menyulitkan perencanaan jangka panjang, karena naik turunnya harga tidak terukur secara pasti
•    merugikan orang-orang berpenghasilan tetap (secara nominal)
•    mendorong orang untuk melakukan  "investasi" atau "penyimpanan"  yang kurang produktif, misalnya membeli tanah


Jenis inflasi:
•    inflasi alami
inflasi ini terjadi di luar kemampuan manusia untuk menghadapinya, yang karena sesuatu hal , penawaran agregat turun, atau permintaan agregat naik. Misalnya panen gagal, ekspor naik.
•    inflasi karena kesalahan manusia (human error)
-    korupsi dan keburukan administrasi
-    pajak berlebihan
-    pencetakan uang dengan maksud menarik keuntungan secara berlebih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar