Etos Kerja

                                           ETOS KERJA

  1. Pandangan Islam tentang Harta dan Bisnis:
  1. Harta sebagai kekayaan duniawi:
-      tujuan makhluk hidup (manusia): mencari kebahagiaan
-      harta adalah barang yang dibutuhkan sebagai pemuas ataupun sarana untuk  menghasilkan pemuas
  1. Harta sebagai amanat:
-      istikhlaf, harus dikelola secara baik
-      sebagai sarana untuk bersyukur, menyalurkan, menggunaan, membelanjakan secara proporsional
-      Kekayaan alam merupakan tantangan untuk mengelolanya sebagai ibadah mencari rizki dan media ibadah untuk menyalurkannya
-      Media untuk memperoleh kemuliaan dunia
-      Nabi menganjurkan untuk memanfaatkan tanah yang telantar
-      Tanah yang telah memperoleh ijinnya untuk dimanfaatkan, tapi tidak segera dimanfaatkan, akan dicabut ijinnya

  1. Beberapa hal mengenai etos kerja:
  1. Dorongan Islam untuk  bekerja:
-      konsep istikhlaf
-      orang kaya bersyukur, lebih baik dibanding dengan miskin sabar
-      Andaikan ada bibit korma ditangan, sedang esok hari akan kiyamat
-      bisnis merupakan usaha mencari keuntungan
-      tidak ada larangan, bahkan berhaji sambil bisnis tidak dilarang
-      mencari rizki nerupakan bagian ibadah
-      Mengemis diperkenankan hanya untuk tiga jenis: karena fakir,karena beban  yang berat,karena musibah
-      Mencari kayu di hutan untuk dijual lebih baik daripada mengemis (hadits  HR Bukhori dan Ahmad)
-      Nabi-nabi terdahulupun merupakan pekerja-pekerja tekun
-           
  1. untuk disiplin waktu
-      waktu-waktu untuk ibadah ditentukan: sholat, haji, puasa dsb. Ini sebagai lambang dorongan atas disiplin atas penggunaan waktu
-      wal ashr
  1. dorongan untuk gigih
-      fastabiqul khoiroot
-      Nabi mencium tangan orang yang telah bekerja keras  :  هده يد يحبهاالله ورسوله (inilah tangan yang dicintai Allah dan rasulnya)
-      Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat tuhannya kecuali orang yang sesat" ( al-Hijar56)
-      dll
-           
  1. Dorongan berhemat: bayak sekali tuntunan-tuntunan untuk itu
  2. Dorongan menuntut Ilmu (Sebagai Faktor Pendukung):
-      Ilmu pengetahuan sebagai pendukung pencapaian duniawi memperoleh dorongan yang kuat dalam Islam. Imam al-Ghozali menganggap bahwa ilmu Kedokteran, ilmu hitung-akuntansi, merupakan ilmu yang hukumnya fardlhu /wajib (kifayah) untuk mempelajarinya
-      Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam


  1. Antara faktor budaya  dan ajaran  agama soal etos kerja
-          orang sering terbawa oleh budaya yang berbeda dari agama
-          ajaran menghendaki kerja keras, tapi kerja malas
-          lingkungan kadang kurang mendukung
-          dalam agamapun muncul persepsi tentang ajaran


  1. Hubungan dengan input dalam proses produksi (distribusi), dll
Dengan tenaga kerja, pemilik kapital, partner usaha, pelanggan, dsb ada etika sendiri-sendiri. Misalnya dengan tenaga kerja, harus ada kejelasan apa tugasnya, berapa upahnya. Jika yang bekerja budak, maka makanan budak harus sama dengan majikan (pemilik budak). Dengan pelanggan (pembeli) hendaknya memberikan pelayanan baik, tidak menyembunyikan unsurunsur yang mungkin menyebabkan kecewa pembeli. Dsb

  1. Redistribusi. Ini menyangkut pemerataan dalam masyarakat (tingkat nasional). Pemerataan ini lewat zakat, perpajakan, sedekah, dsb. Pemerintah dapat berperan secara berarti dengan ebijaksanaan fiskal dan moneter. Dikatakan sebagai redistribusi, karena sebelumnya telah ada distribusi pendapata hasil produksi lewat imbalan jasa/ partisipasi dalam proses produksi: upah, sewa, keuntungan, dll.

  1. Perlindungan terhadap sumberdaya alam:
-      dilarang membunuh binatang tanpa ada kejelasan tujuan, misalnya menembak burung hanya untuk kesenanngan (H.R Nasa’I dan Ibnu Hibban)
-      Nabi menyuruh memisahkan binatang yang berpenyakit dari binatang yang sehat HR Bukhori dan Muslim
-      Nabi mengataan bahwa orang yang menebangi hutan secara liar akan dijerumuskan kepalanya ke dalam api neraka (HR Dawud, bab adab)
-      Nabi pernah melarang sahabatnya yang akan menyembelih binatang yang sedang menyusui (HR Muslim)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar