ETOS
KERJA
- Pandangan Islam tentang Harta dan Bisnis:
- Harta sebagai kekayaan duniawi:
- tujuan makhluk hidup (manusia):
mencari kebahagiaan
- harta
adalah barang yang dibutuhkan sebagai pemuas ataupun sarana untuk menghasilkan
pemuas
- Harta sebagai amanat:
-
istikhlaf, harus dikelola
secara baik
- sebagai
sarana untuk bersyukur, menyalurkan, menggunaan, membelanjakan secara
proporsional
- Kekayaan
alam merupakan tantangan untuk mengelolanya sebagai ibadah mencari rizki dan
media ibadah untuk menyalurkannya
-
Media untuk memperoleh
kemuliaan dunia
- Nabi
menganjurkan untuk memanfaatkan tanah yang telantar
- Tanah
yang telah memperoleh ijinnya untuk dimanfaatkan, tapi tidak segera
dimanfaatkan, akan dicabut ijinnya
- Beberapa hal mengenai etos kerja:
- Dorongan Islam untuk bekerja:
-
konsep istikhlaf
-
orang
kaya bersyukur, lebih baik dibanding dengan miskin sabar
-
Andaikan
ada bibit korma ditangan, sedang esok hari akan kiyamat
- bisnis merupakan usaha mencari
keuntungan
- tidak
ada larangan, bahkan berhaji sambil bisnis tidak dilarang
- mencari rizki nerupakan bagian
ibadah
-
Mengemis
diperkenankan hanya untuk tiga jenis: karena fakir,karena beban yang
berat,karena musibah
-
Mencari
kayu di hutan untuk dijual lebih baik daripada mengemis (hadits HR Bukhori dan Ahmad)
- Nabi-nabi
terdahulupun merupakan pekerja-pekerja tekun
-
- untuk disiplin waktu
- waktu-waktu untuk ibadah
ditentukan: sholat, haji, puasa dsb. Ini sebagai lambang dorongan atas disiplin atas penggunaan waktu
- wal ashr
- dorongan untuk gigih
-
fastabiqul khoiroot
- Nabi mencium tangan orang yang
telah bekerja keras : هده يد
يحبهاالله ورسوله (inilah
tangan yang dicintai Allah dan rasulnya)
-
Tidak
ada orang yang berputus asa dari rahmat tuhannya kecuali orang yang sesat"
( al-Hijar56)
-
dll
-
- Dorongan berhemat: bayak sekali tuntunan-tuntunan untuk itu
- Dorongan menuntut Ilmu (Sebagai Faktor Pendukung):
-
Ilmu
pengetahuan sebagai pendukung pencapaian duniawi memperoleh dorongan yang kuat
dalam Islam. Imam al-Ghozali menganggap bahwa ilmu Kedokteran, ilmu
hitung-akuntansi, merupakan ilmu yang hukumnya fardlhu /wajib (kifayah)
untuk mempelajarinya
-
Menuntut
ilmu merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam
- Antara faktor budaya dan ajaran agama soal etos kerja
-
orang
sering terbawa oleh budaya yang berbeda dari agama
-
ajaran
menghendaki kerja keras, tapi kerja malas
-
lingkungan kadang kurang
mendukung
-
dalam agamapun muncul persepsi
tentang ajaran
- Hubungan dengan input dalam proses produksi (distribusi), dll
Dengan tenaga kerja, pemilik kapital, partner usaha, pelanggan, dsb ada
etika sendiri-sendiri. Misalnya dengan tenaga kerja, harus ada kejelasan apa
tugasnya, berapa upahnya. Jika yang bekerja budak, maka makanan budak harus
sama dengan majikan (pemilik budak). Dengan pelanggan (pembeli) hendaknya memberikan
pelayanan baik, tidak menyembunyikan unsurunsur yang mungkin menyebabkan kecewa
pembeli. Dsb
- Redistribusi. Ini menyangkut pemerataan dalam masyarakat (tingkat nasional). Pemerataan ini lewat zakat, perpajakan, sedekah, dsb. Pemerintah dapat berperan secara berarti dengan ebijaksanaan fiskal dan moneter. Dikatakan sebagai redistribusi, karena sebelumnya telah ada distribusi pendapata hasil produksi lewat imbalan jasa/ partisipasi dalam proses produksi: upah, sewa, keuntungan, dll.
- Perlindungan terhadap sumberdaya alam:
- dilarang
membunuh binatang tanpa ada kejelasan tujuan, misalnya menembak burung hanya
untuk kesenanngan (H.R Nasa’I dan Ibnu Hibban)
-
Nabi
menyuruh memisahkan binatang yang berpenyakit dari binatang yang sehat HR
Bukhori dan Muslim
- Nabi
mengataan bahwa orang yang menebangi hutan secara liar akan dijerumuskan
kepalanya ke dalam api neraka (HR Dawud, bab adab)
- Nabi
pernah melarang sahabatnya yang akan menyembelih binatang yang sedang menyusui
(HR Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar