Contoh Soal Akuntansi Pengantar II (DUA)

DEPARTEMEN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS SYARI’AH
LATIHAN SOAL UJIAN AKHIR AKUNTANSI PENGANTAR 2
SEMESTER GASAL T.A. 2009-2010
Dosen        : Dr. Misnen Ardiansyah, SE, M.Si.   

SOAL 1
PT. LUMUT memiliki saham PT Lumpur untuk tujuan jangka panjang. Berikut saldo rekening “Investasi Pada saham”:
Tanggal Pembelian    Jumlah (lembar)    Nominal Per Lembar    Harga Perolehan Total
16-08-90    100    Rp10.000,-    Rp2.500.000,-
16-05-91    300    Rp10.000,-    3.900.000,-
14-12-92    150    Rp10.000,-    1.650.000,-
    550        Rp.8.050.000,-

Pada tanggal 5 Januari 1996, diterima hak beli saham (HBS), 1 lembar saham mendapat 1 lembar HBS. Saham baru dapat dibeli sebesar nilai nominalnya ditambah dengan 10 lembar HBS. Harga pasar saham tanpa HBS Rp25.000,-. Sedangkan harga pasar HBS per lembar Rp1.500,-
Diminta:   
a.   Jurnallah alokasi harga perolehan investasi saham ke HBS!
b.    Hitunglah harga perolehan per lembar saham jika arus harga perolehan yang digunakan adalah metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO)!
c.    Hitunglah rugi/laba penjualan saham sebanyak 100 lembar dengan harga per lembar Rp25.000,- (Metode LIFO)!

SOAL 2
PT SANAKESANA membeli peralatan dengan harga Rp12.000.000,00 dengan uang muka Rp3.000.000,00. Sisanya diangsur tiap tahun mulai tahun depan. Setiap kali angsuran adalah Rp4.500.000,00. Dalam angsuran sudah diperhitungkan bunga 10% per tahun.
Diminta :   
a.    Hitung harga perolehan mesin.
b.    Buatlah jurnal pada tanggal pembelian.
c.    Buatlah jurnal setiap kali angsuran. Sertakan perhitungannya

SOAL 3
Sebuah perusahaan penggilingan padi membeli membeli mesin giling gabah dengan harga perolehan Rp6.000.000,- pada tanggal 1 Januari 2000. Taksiran nilai residu mesin tersebut adalah Rp500.000,-. Taksiran jumlah gabah yang dapat digiling selama umur ekonomis  mesin giling adalah 100.000 ton. Mesin tersebut meproduksi masing-masing: 20.000 ton untuk tahun pertama, 22.000 ton tahun kedua, 25.000 ton tahun ketiga, 18.000 ton tahun ke empat, dan 15.000 ton untuk tahun ke lima.
Diminta:
a.    Hitunglah tarif penyusutan per ton gabah dan buatlah tabel rencana penyusutan mesin tersebut selama 5 tahun!
b.    Jika pada akhir tahun ke 3 mesin tersebut dijual dengan harga Rp2.500.000,- buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut.
c.    Jika pada akhir tahun ke 3 mesin tersebut tidak dijual namun ditukar dengan mesin giling yang baru dimana harga pasar mesin baru Rp7.000.000,- dan perusahaan diminta membayar sebesar Rp4.000.000,- buatlah ayat jurnal untuk mencatat pertukaran aktiva tersebut!

SOAL 4
Pada tanggal  3 Januari 2003, PT. ABC membeli sebuah mesin dengan harga Rp27.000.000,- Mesin ini diperkirakan mempunyai umur ekonomis 6 (enam) tahun dan nilai sisa Rp3.000.000,- Beban depresiasi untuk mesin ini dihitung dengan menggunakan metode garis lurus.
Diminta:
Apabila mesin ini dihentikan pemakaiannya pada tanggal 30 Juni 2006,
1.    Buatlah jurnal untuk mencatat beban depresiasi untuk enam bulan pertama di tahun 2006!
2.    Buatlah jurnal untuk mencatat penghentian pemakain mesin apabila:
a.    Mesin ini dijual dengan harga Rp15.000.000,- secara tunai!
b.    Mesin ini dijual dengan harga Rp10.500.000,- secara tunai!
c.    Mesin ini ditukar dengan mesin mesin lain yang sejenis dan mempunyai harga tunai Rp35.000.000,- Mesin lama dihargai Rp14.000.000,- dan perusahaan mebayar kas sejumlah Rp21.000.000!
d.    Mesin ini ditukar dengan mesin mesin lain yang sejenis dan mempunyai harga tunai Rp35.000.000,- Mesin lama dihargai Rp5.000.000,- dan perusahaan mebayar kas sejumlah Rp30.000.000!
SOAL 5
Pada tanggal  1 Maret 2000, PT. Mandela mengeluarkan obligasi 15% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal 500.000.000,-. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 28 Februari dan 30 April. Obligasi ini dijual dengan harga Rp536.804.000,00. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%.
Diminta:
e.    Buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi!
f.    Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 30 April 2000 dan 28 Februari 2001 dengan menggunakan metoda garis lurus!
g.    Berdasarkan jurnal dan penghitungan pada butir 2 di atas, hitunglah jumlah biaya bunga obligasi yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba untuk periode yang berakhir tanggal 28 Februari 2001!
h.    Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 31 April 2000 dan 28 Februari 2001 dengan menggunakan metoda bunga efektif!
i.    Berdasarkan jurnal dan perhitungan pada butir 4 di atas, hitunglah jumlah biaya bunga obligasi yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba untuk periode yang berakhir tanggal 28 Februari 2001!

SOAL 6
Pada tanggal  1 Januari 2006, PT. ABC mengeluarkan 100 lembar obligasi 10% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal per lembar Rp10.000,-. Obligasi tersebut laku dijual seluruhnya pada tanggal 1 Maret 2006. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1  April dan 1 Oktober.
Diminta:
a.    Hitunglah nilai obligasi pada tanggal penjualan!
b.    Buatlah tabel amortisasi agio atau disagio obligasi menggunakan metode garis lurus!
c.    Buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi, pembayaran bunga dan amortisasi selama tahun 2006 (1 April dan 1 Oktober), dan jurnal penyesuaian 31 Desember 2006!

SOAL 7
Pada tanggal  2 Januari 2007, PT. XYZ mengeluarkan 100 lembar obligasi 15% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal per lembar Rp400.000,-. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 30 April dan 31 Oktober setiap tahunnya. Obligasi tersebut laku dijual seluruhnya pada tanggal 1 Maret 2007. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%.

Diminta:
a.    Hitunglah nilai jual obligasi!
b.    Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan obligasi!
c.    Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga obligasi pada tanggal 31 Oktober 2007 dan 30 April 2008. Perusahaan menghitung amortisasi menggunakan metode garis lurus!
d.    Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2008!

SOAL 8
Transaksi-trnasaksi saham PT. Bangun Perkasa adalah sebagai berikut:
Tanggal    Transaksi
1 April    Pemesanan atas 500 lembar saham bernilai nominal @ Rp100.000,- telah diterima, bersamaan dengan cek-cek dari berbagai pemesan untuk menutup 40% uang muka. Saham dipesan dengan kurs 120. Sisa harga pemesanan akan dibayar dalm tiga cicilan bulalan yang sama besar.
1 Mei    Cicilan pertama diterima dari seluruh pemesan
1 Juni    Cicilan kedu diterima dari seluruh pemesan kecali Tuan Ahmad, yang telah memesan 100 lembar saham
5 Juni     Tuan Ahmad menyatakan bahwa ia tidak dapat menyelesaikan pembayaran cicilannya dan memberi wewenang kepada perusahaan untuk menjual sham-saham yang telah Ia pesan.
7 Juni    Saham-saham yang telah dipesan Tuan Ahmad dijual tunai dengan kurs 105. beban-beban sebesar Rp125.000,- terjadi dalam penjualan saham ini. (beban-beban dan kerugian-kerugian dikurngkan pada jumlah yang terhutang pada pemesan)
25 Juni    Sebuah cek dikirim kepada Tuan Ahmad sebesar pengembalian yang terhutang kepadanya
1 Juli    Cicilan terakhir diterima dari seluruh perkiraan pemesanan, dan saham diterbitkan
Diminta:
Buatlah ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas! Asumsikan bahwa pemesan yang membatalkan akan menerima pengembalian; setiap agio yang timbul akan dikembalikan hanya jika dalam penjualan kembali saham yang gagal dipesan diperoleh agio.

SOAL 9
Perseroan terbatas dengan nama PT MAWAR didirikan pada tahun 2001. Saham yang boleh dikeluarkan adalah 1.000 lembar dengan nilai nominal per lembar sebesar Rp10.000,00. Separuh dari jumlah saham ini laku dijual pada awal tahun tersebut dengan harga total Rp8.000.000,00. Untuk penjualan saham ini dibayar biaya-biaya penjualan seperti komisi makelar dan bea materai sebesar Rp500.000,00. Adapun separuhnya dipesan oleh PT WANGI dengan kurs 150%, dengan pembayaran sebagai berikut. Uang muka 40% dari seluruh harga jual. Adapun sisanya diangsur 3 kali selama tiga bulan dengan jumlah angsuran yang sama. Angsuran mulai akan diterima pada awal Februari 2001.
Pada tanggal 1 Februari dan 1 Maret 1996 PT WANGI membayar angsuran harga saham sebagaimana mestinya. Namun, tanpa diduga sebelumnya angsuran ketiga pada 1 April 2001 tidak dapat dibayar oleh PT WANGI. Oleh karena itu, maka seluruh kas yang diterima oleh PT MAWAR dari PT WANGI dikembalikan dan seluruh pesanan dibatalkan. Saham yang dibatalkan ini kemudian dijual di Bursa Efek dan laku dengan kurs 140%.
Diminta:   
a.   Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan!
d.    Buatlah jurnal pada 1 April, jika pesanan saham yang gagal diperlukan sebagai kas dari pemesanan yang gagal dikembalikan setelah dikurangi rugi penurunan kurs!
»»  baca lanjutannya sob .. ..
DEPARTEMEN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS SYARI’AH
LATIHAN SOAL UJIAN AKHIR AKUNTANSI PENGANTAR 2
SEMESTER GASAL T.A. 2009-2010
Dosen        : Dr. Misnen Ardiansyah, SE, M.Si.   
SOAL 1
PT. LUMUT memiliki saham PT Lumpur untuk tujuan jangka panjang. Berikut saldo rekening “Investasi Pada saham”:
Tanggal Pembelian    Jumlah (lembar)    Nominal Per Lembar    Harga Perolehan Total
16-08-90    100    Rp10.000,-    Rp2.500.000,-
16-05-91    300    Rp10.000,-    3.900.000,-
14-12-92    150    Rp10.000,-    1.650.000,-
    550        Rp.8.050.000,-

Pada tanggal 5 Januari 1996, diterima hak beli saham (HBS), 1 lembar saham mendapat 1 lembar HBS. Saham baru dapat dibeli sebesar nilai nominalnya ditambah dengan 10 lembar HBS. Harga pasar saham tanpa HBS Rp25.000,-. Sedangkan harga pasar HBS per lembar Rp1.500,-
Diminta:   
a.   Jurnallah alokasi harga perolehan investasi saham ke HBS!
b.    Hitunglah harga perolehan per lembar saham jika arus harga perolehan yang digunakan adalah metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO)!
c.    Hitunglah rugi/laba penjualan saham sebanyak 100 lembar dengan harga per lembar Rp25.000,- (Metode LIFO)!

SOAL 2
PT SANAKESANA membeli peralatan dengan harga Rp12.000.000,00 dengan uang muka Rp3.000.000,00. Sisanya diangsur tiap tahun mulai tahun depan. Setiap kali angsuran adalah Rp4.500.000,00. Dalam angsuran sudah diperhitungkan bunga 10% per tahun.
Diminta :   
a.    Hitung harga perolehan mesin.
b.    Buatlah jurnal pada tanggal pembelian.
c.    Buatlah jurnal setiap kali angsuran. Sertakan perhitungannya
SOAL 3
Sebuah perusahaan penggilingan padi membeli membeli mesin giling gabah dengan harga perolehan Rp6.000.000,- pada tanggal 1 Januari 2000. Taksiran nilai residu mesin tersebut adalah Rp500.000,-. Taksiran jumlah gabah yang dapat digiling selama umur ekonomis  mesin giling adalah 100.000 ton. Mesin tersebut meproduksi masing-masing: 20.000 ton untuk tahun pertama, 22.000 ton tahun kedua, 25.000 ton tahun ketiga, 18.000 ton tahun ke empat, dan 15.000 ton untuk tahun ke lima.
Diminta:
a.    Hitunglah tarif penyusutan per ton gabah dan buatlah tabel rencana penyusutan mesin tersebut selama 5 tahun!
b.    Jika pada akhir tahun ke 3 mesin tersebut dijual dengan harga Rp2.500.000,- buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut.
c.    Jika pada akhir tahun ke 3 mesin tersebut tidak dijual namun ditukar dengan mesin giling yang baru dimana harga pasar mesin baru Rp7.000.000,- dan perusahaan diminta membayar sebesar Rp4.000.000,- buatlah ayat jurnal untuk mencatat pertukaran aktiva tersebut!

SOAL 4
Pada tanggal  3 Januari 2003, PT. ABC membeli sebuah mesin dengan harga Rp27.000.000,- Mesin ini diperkirakan mempunyai umur ekonomis 6 (enam) tahun dan nilai sisa Rp3.000.000,- Beban depresiasi untuk mesin ini dihitung dengan menggunakan metode garis lurus.
Diminta:
Apabila mesin ini dihentikan pemakaiannya pada tanggal 30 Juni 2006,
1.    Buatlah jurnal untuk mencatat beban depresiasi untuk enam bulan pertama di tahun 2006!
2.    Buatlah jurnal untuk mencatat penghentian pemakain mesin apabila:
a.    Mesin ini dijual dengan harga Rp15.000.000,- secara tunai!
b.    Mesin ini dijual dengan harga Rp10.500.000,- secara tunai!
c.    Mesin ini ditukar dengan mesin mesin lain yang sejenis dan mempunyai harga tunai Rp35.000.000,- Mesin lama dihargai Rp14.000.000,- dan perusahaan mebayar kas sejumlah Rp21.000.000!
d.    Mesin ini ditukar dengan mesin mesin lain yang sejenis dan mempunyai harga tunai Rp35.000.000,- Mesin lama dihargai Rp5.000.000,- dan perusahaan mebayar kas sejumlah Rp30.000.000!
SOAL 5
Pada tanggal  1 Maret 2000, PT. Mandela mengeluarkan obligasi 15% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal 500.000.000,-. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 28 Februari dan 30 April. Obligasi ini dijual dengan harga Rp536.804.000,00. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%.
Diminta:
e.    Buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi!
f.    Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 30 April 2000 dan 28 Februari 2001 dengan menggunakan metoda garis lurus!
g.    Berdasarkan jurnal dan penghitungan pada butir 2 di atas, hitunglah jumlah biaya bunga obligasi yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba untuk periode yang berakhir tanggal 28 Februari 2001!
h.    Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 31 April 2000 dan 28 Februari 2001 dengan menggunakan metoda bunga efektif!
i.    Berdasarkan jurnal dan perhitungan pada butir 4 di atas, hitunglah jumlah biaya bunga obligasi yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba untuk periode yang berakhir tanggal 28 Februari 2001!
SOAL 6
Pada tanggal  1 Januari 2006, PT. ABC mengeluarkan 100 lembar obligasi 10% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal per lembar Rp10.000,-. Obligasi tersebut laku dijual seluruhnya pada tanggal 1 Maret 2006. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1  April dan 1 Oktober.
Diminta:
a.    Hitunglah nilai obligasi pada tanggal penjualan!
b.    Buatlah tabel amortisasi agio atau disagio obligasi menggunakan metode garis lurus!
c.    Buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi, pembayaran bunga dan amortisasi selama tahun 2006 (1 April dan 1 Oktober), dan jurnal penyesuaian 31 Desember 2006!

SOAL 7
Pada tanggal  2 Januari 2007, PT. XYZ mengeluarkan 100 lembar obligasi 15% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal per lembar Rp400.000,-. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 30 April dan 31 Oktober setiap tahunnya. Obligasi tersebut laku dijual seluruhnya pada tanggal 1 Maret 2007. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%.

Diminta:
a.    Hitunglah nilai jual obligasi!
b.    Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan obligasi!
c.    Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga obligasi pada tanggal 31 Oktober 2007 dan 30 April 2008. Perusahaan menghitung amortisasi menggunakan metode garis lurus!
d.    Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2008!

SOAL 8
Transaksi-trnasaksi saham PT. Bangun Perkasa adalah sebagai berikut:
Tanggal    Transaksi
1 April    Pemesanan atas 500 lembar saham bernilai nominal @ Rp100.000,- telah diterima, bersamaan dengan cek-cek dari berbagai pemesan untuk menutup 40% uang muka. Saham dipesan dengan kurs 120. Sisa harga pemesanan akan dibayar dalm tiga cicilan bulalan yang sama besar.
1 Mei    Cicilan pertama diterima dari seluruh pemesan
1 Juni    Cicilan kedu diterima dari seluruh pemesan kecali Tuan Ahmad, yang telah memesan 100 lembar saham
5 Juni     Tuan Ahmad menyatakan bahwa ia tidak dapat menyelesaikan pembayaran cicilannya dan memberi wewenang kepada perusahaan untuk menjual sham-saham yang telah Ia pesan.
7 Juni    Saham-saham yang telah dipesan Tuan Ahmad dijual tunai dengan kurs 105. beban-beban sebesar Rp125.000,- terjadi dalam penjualan saham ini. (beban-beban dan kerugian-kerugian dikurngkan pada jumlah yang terhutang pada pemesan)
25 Juni    Sebuah cek dikirim kepada Tuan Ahmad sebesar pengembalian yang terhutang kepadanya
1 Juli    Cicilan terakhir diterima dari seluruh perkiraan pemesanan, dan saham diterbitkan
Diminta:
Buatlah ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas! Asumsikan bahwa pemesan yang membatalkan akan menerima pengembalian; setiap agio yang timbul akan dikembalikan hanya jika dalam penjualan kembali saham yang gagal dipesan diperoleh agio.

SOAL 9
Perseroan terbatas dengan nama PT MAWAR didirikan pada tahun 2001. Saham yang boleh dikeluarkan adalah 1.000 lembar dengan nilai nominal per lembar sebesar Rp10.000,00. Separuh dari jumlah saham ini laku dijual pada awal tahun tersebut dengan harga total Rp8.000.000,00. Untuk penjualan saham ini dibayar biaya-biaya penjualan seperti komisi makelar dan bea materai sebesar Rp500.000,00. Adapun separuhnya dipesan oleh PT WANGI dengan kurs 150%, dengan pembayaran sebagai berikut. Uang muka 40% dari seluruh harga jual. Adapun sisanya diangsur 3 kali selama tiga bulan dengan jumlah angsuran yang sama. Angsuran mulai akan diterima pada awal Februari 2001.
Pada tanggal 1 Februari dan 1 Maret 1996 PT WANGI membayar angsuran harga saham sebagaimana mestinya. Namun, tanpa diduga sebelumnya angsuran ketiga pada 1 April 2001 tidak dapat dibayar oleh PT WANGI. Oleh karena itu, maka seluruh kas yang diterima oleh PT MAWAR dari PT WANGI dikembalikan dan seluruh pesanan dibatalkan. Saham yang dibatalkan ini kemudian dijual di Bursa Efek dan laku dengan kurs 140%.
Diminta:   
a.   Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan!
d.    Buatlah jurnal pada 1 April, jika pesanan saham yang gagal diperlukan sebagai kas dari pemesanan yang gagal dikembalikan setelah dikurangi rugi penurunan kurs!
»»  baca lanjutannya sob .. ..
DEPARTEMEN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS SYARI’AH
LATIHAN SOAL UJIAN AKHIR AKUNTANSI PENGANTAR 2
SEMESTER GASAL T.A. 2009-2010
Dosen        : Dr. Misnen Ardiansyah, SE, M.Si.   
SOAL 1
PT. LUMUT memiliki saham PT Lumpur untuk tujuan jangka panjang. Berikut saldo rekening “Investasi Pada saham”:
Tanggal Pembelian    Jumlah (lembar)    Nominal Per Lembar    Harga Perolehan Total
16-08-90    100    Rp10.000,-    Rp2.500.000,-
16-05-91    300    Rp10.000,-    3.900.000,-
14-12-92    150    Rp10.000,-    1.650.000,-
    550        Rp.8.050.000,-

Pada tanggal 5 Januari 1996, diterima hak beli saham (HBS), 1 lembar saham mendapat 1 lembar HBS. Saham baru dapat dibeli sebesar nilai nominalnya ditambah dengan 10 lembar HBS. Harga pasar saham tanpa HBS Rp25.000,-. Sedangkan harga pasar HBS per lembar Rp1.500,-
Diminta:   
a.   Jurnallah alokasi harga perolehan investasi saham ke HBS!
b.    Hitunglah harga perolehan per lembar saham jika arus harga perolehan yang digunakan adalah metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO)!
c.    Hitunglah rugi/laba penjualan saham sebanyak 100 lembar dengan harga per lembar Rp25.000,- (Metode LIFO)!

SOAL 2
PT SANAKESANA membeli peralatan dengan harga Rp12.000.000,00 dengan uang muka Rp3.000.000,00. Sisanya diangsur tiap tahun mulai tahun depan. Setiap kali angsuran adalah Rp4.500.000,00. Dalam angsuran sudah diperhitungkan bunga 10% per tahun.
Diminta :   
a.    Hitung harga perolehan mesin.
b.    Buatlah jurnal pada tanggal pembelian.
c.    Buatlah jurnal setiap kali angsuran. Sertakan perhitungannya
SOAL 3
Sebuah perusahaan penggilingan padi membeli membeli mesin giling gabah dengan harga perolehan Rp6.000.000,- pada tanggal 1 Januari 2000. Taksiran nilai residu mesin tersebut adalah Rp500.000,-. Taksiran jumlah gabah yang dapat digiling selama umur ekonomis  mesin giling adalah 100.000 ton. Mesin tersebut meproduksi masing-masing: 20.000 ton untuk tahun pertama, 22.000 ton tahun kedua, 25.000 ton tahun ketiga, 18.000 ton tahun ke empat, dan 15.000 ton untuk tahun ke lima.
Diminta:
a.    Hitunglah tarif penyusutan per ton gabah dan buatlah tabel rencana penyusutan mesin tersebut selama 5 tahun!
b.    Jika pada akhir tahun ke 3 mesin tersebut dijual dengan harga Rp2.500.000,- buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut.
c.    Jika pada akhir tahun ke 3 mesin tersebut tidak dijual namun ditukar dengan mesin giling yang baru dimana harga pasar mesin baru Rp7.000.000,- dan perusahaan diminta membayar sebesar Rp4.000.000,- buatlah ayat jurnal untuk mencatat pertukaran aktiva tersebut!

SOAL 4
Pada tanggal  3 Januari 2003, PT. ABC membeli sebuah mesin dengan harga Rp27.000.000,- Mesin ini diperkirakan mempunyai umur ekonomis 6 (enam) tahun dan nilai sisa Rp3.000.000,- Beban depresiasi untuk mesin ini dihitung dengan menggunakan metode garis lurus.
Diminta:
Apabila mesin ini dihentikan pemakaiannya pada tanggal 30 Juni 2006,
1.    Buatlah jurnal untuk mencatat beban depresiasi untuk enam bulan pertama di tahun 2006!
2.    Buatlah jurnal untuk mencatat penghentian pemakain mesin apabila:
a.    Mesin ini dijual dengan harga Rp15.000.000,- secara tunai!
b.    Mesin ini dijual dengan harga Rp10.500.000,- secara tunai!
c.    Mesin ini ditukar dengan mesin mesin lain yang sejenis dan mempunyai harga tunai Rp35.000.000,- Mesin lama dihargai Rp14.000.000,- dan perusahaan mebayar kas sejumlah Rp21.000.000!
d.    Mesin ini ditukar dengan mesin mesin lain yang sejenis dan mempunyai harga tunai Rp35.000.000,- Mesin lama dihargai Rp5.000.000,- dan perusahaan mebayar kas sejumlah Rp30.000.000!
SOAL 5
Pada tanggal  1 Maret 2000, PT. Mandela mengeluarkan obligasi 15% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal 500.000.000,-. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 28 Februari dan 30 April. Obligasi ini dijual dengan harga Rp536.804.000,00. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%.
Diminta:
e.    Buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi!
f.    Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 30 April 2000 dan 28 Februari 2001 dengan menggunakan metoda garis lurus!
g.    Berdasarkan jurnal dan penghitungan pada butir 2 di atas, hitunglah jumlah biaya bunga obligasi yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba untuk periode yang berakhir tanggal 28 Februari 2001!
h.    Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 31 April 2000 dan 28 Februari 2001 dengan menggunakan metoda bunga efektif!
i.    Berdasarkan jurnal dan perhitungan pada butir 4 di atas, hitunglah jumlah biaya bunga obligasi yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba untuk periode yang berakhir tanggal 28 Februari 2001!
SOAL 6
Pada tanggal  1 Januari 2006, PT. ABC mengeluarkan 100 lembar obligasi 10% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal per lembar Rp10.000,-. Obligasi tersebut laku dijual seluruhnya pada tanggal 1 Maret 2006. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1  April dan 1 Oktober.
Diminta:
a.    Hitunglah nilai obligasi pada tanggal penjualan!
b.    Buatlah tabel amortisasi agio atau disagio obligasi menggunakan metode garis lurus!
c.    Buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi, pembayaran bunga dan amortisasi selama tahun 2006 (1 April dan 1 Oktober), dan jurnal penyesuaian 31 Desember 2006!

SOAL 7
Pada tanggal  2 Januari 2007, PT. XYZ mengeluarkan 100 lembar obligasi 15% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal per lembar Rp400.000,-. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 30 April dan 31 Oktober setiap tahunnya. Obligasi tersebut laku dijual seluruhnya pada tanggal 1 Maret 2007. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%.

Diminta:
a.    Hitunglah nilai jual obligasi!
b.    Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan obligasi!
c.    Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga obligasi pada tanggal 31 Oktober 2007 dan 30 April 2008. Perusahaan menghitung amortisasi menggunakan metode garis lurus!
d.    Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2008!

SOAL 8
Transaksi-trnasaksi saham PT. Bangun Perkasa adalah sebagai berikut:
Tanggal    Transaksi
1 April    Pemesanan atas 500 lembar saham bernilai nominal @ Rp100.000,- telah diterima, bersamaan dengan cek-cek dari berbagai pemesan untuk menutup 40% uang muka. Saham dipesan dengan kurs 120. Sisa harga pemesanan akan dibayar dalm tiga cicilan bulalan yang sama besar.
1 Mei    Cicilan pertama diterima dari seluruh pemesan
1 Juni    Cicilan kedu diterima dari seluruh pemesan kecali Tuan Ahmad, yang telah memesan 100 lembar saham
5 Juni     Tuan Ahmad menyatakan bahwa ia tidak dapat menyelesaikan pembayaran cicilannya dan memberi wewenang kepada perusahaan untuk menjual sham-saham yang telah Ia pesan.
7 Juni    Saham-saham yang telah dipesan Tuan Ahmad dijual tunai dengan kurs 105. beban-beban sebesar Rp125.000,- terjadi dalam penjualan saham ini. (beban-beban dan kerugian-kerugian dikurngkan pada jumlah yang terhutang pada pemesan)
25 Juni    Sebuah cek dikirim kepada Tuan Ahmad sebesar pengembalian yang terhutang kepadanya
1 Juli    Cicilan terakhir diterima dari seluruh perkiraan pemesanan, dan saham diterbitkan
Diminta:
Buatlah ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas! Asumsikan bahwa pemesan yang membatalkan akan menerima pengembalian; setiap agio yang timbul akan dikembalikan hanya jika dalam penjualan kembali saham yang gagal dipesan diperoleh agio.

SOAL 9
Perseroan terbatas dengan nama PT MAWAR didirikan pada tahun 2001. Saham yang boleh dikeluarkan adalah 1.000 lembar dengan nilai nominal per lembar sebesar Rp10.000,00. Separuh dari jumlah saham ini laku dijual pada awal tahun tersebut dengan harga total Rp8.000.000,00. Untuk penjualan saham ini dibayar biaya-biaya penjualan seperti komisi makelar dan bea materai sebesar Rp500.000,00. Adapun separuhnya dipesan oleh PT WANGI dengan kurs 150%, dengan pembayaran sebagai berikut. Uang muka 40% dari seluruh harga jual. Adapun sisanya diangsur 3 kali selama tiga bulan dengan jumlah angsuran yang sama. Angsuran mulai akan diterima pada awal Februari 2001.
Pada tanggal 1 Februari dan 1 Maret 1996 PT WANGI membayar angsuran harga saham sebagaimana mestinya. Namun, tanpa diduga sebelumnya angsuran ketiga pada 1 April 2001 tidak dapat dibayar oleh PT WANGI. Oleh karena itu, maka seluruh kas yang diterima oleh PT MAWAR dari PT WANGI dikembalikan dan seluruh pesanan dibatalkan. Saham yang dibatalkan ini kemudian dijual di Bursa Efek dan laku dengan kurs 140%.
Diminta:   
a.   Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan!
d.    Buatlah jurnal pada 1 April, jika pesanan saham yang gagal diperlukan sebagai kas dari pemesanan yang gagal dikembalikan setelah dikurangi rugi penurunan kurs!
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Produksi dan teori Perdagangan

Berproduksi:

·  Kegiatan produksi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan untuk memperoleh penghasilan/ bekal hidup oleh Islam

·      Dalam beberapa Hadith diceritakan bahwa sebaik-baik rizki adalah yang dihasilkan dari tangannya sendiri. Nabi Dawud misalnya, merupakan ahli metalurgi menurut istilah sekarang. Dalam suatu Hadith yang lain disebutkan bahwa seandainya kita tahu esok hari kiyamat  datang, sedang di tangan kita ada biji korma, maka menurut Rasulullaah, biji korma harus ditanam

·      Berproduksi pada dasarnya adalah penciptaan nilai tambah

·      Jadi berproduksi merupakan bagaian dari ibadah seorang hamba (‘abdu)

Pertukaran/Perdagangan:

·         Apa yang dibutuhkan oleh seseorang, seringkali tidak bisa, atau setidak-tidaknya tidak effisien dilakukan sendiri

·         Secara naluriah, kemudian melakukan pertukaran/ perdagangan

·         Dari sini (menurut Al-Gozali) muncul kegiatan pergudangan, transportasi, dll

·         Kegiatan perdagangan, merupakan kegiatan produktif, kegiatan bisnis

·         Bahkan perdagangan merupakan pendorong ke arah kenaikan produksi, mengarah ke spesialisasi

Jadi Terjadinya Perdagangan karena:

-          ada perbedaan selera

-          ada perbedaan kemampuan menghasilkan (produksi)

Manfaat Perdagangan

-          perdagangan mengarah kepada spesialisasi

-          mendorong efisiensi penggunaan sumber daya

-          memungkinkan orang dapat mengonsumsi barang di luar kemampuan produksinya

Contoh: Perdagangan antara Indonesia dan Amerika: Indonesia  mengekspor kayulapis, Amerika mengekspor komputer

TEORI PERDAGANGAN:

1.       Teori Keunggulan Absolut (Absolute Advantage)

o   Pelopor: Adam Smith

o   Perdagangan hanya bisa terjadi apabila masing-masing mempunyai keunggulan absolut

o Keungggulan absolut diukur dari jumlah jam kerja yang dicurahkan untuk menghasilkan satu unit produki

o   Kalau Jepang membutuhkan waktu 3 jam untuk membuat bumbu masak, sedang Indonesia membutuhkan 4 jam, maka dikatakan bahwa jepang mempunyai keunggulan mutlak dalam menghasilkan bumbu masak

o   Indonesia tidak dapat mengekspor bumbu masak ke jepang

2.       Teori Keunggulan Komparatif, keunggulan relative (Camparative Advantage)

·       dipelopori Ricardo/J.S Mill

·  Perdagangan hanya bisa terjadi apabila masing-masing negera mempunyai keunggulan komparative

·      keunggulan komparative diukur dari dasar tukar domestik.

·     Dasar tukar domestik merupakan perbandingan antara jam kerja yang dicurahkan untuk menghasilkan produk, dibandingkan dengan jam kerja yang dibutuhkan untuk produk yang lain

·    Kalau untuk menghasilkan bumbu masak di Indonesia membutuhkan 3 jam, sedang untuk membuaat kursi rotan dibutujam kan 6 jam, maka dikatakan bahwa Dasar Tukar Domestik  (DTD) kursi rotan di Indonesia adalah 2 (dua bumbu masak)

·      Eksporlah yang relaatif murah, dan terletak antara dua DTD    

3.       Contoh kasus ini (dalam teori, dengan asumsi):

-          dengan barter

-          dua jenis barang

-          tidak ada biaya transaksi (pertukaran langsung)

Indonesia mempunyai waktu 48 jam kerja, sedang Iran juga mempunyai 48 jam kerja

Data alokasi waktu pembuatan barang masing-masing:

                                    Indonesia                                       Iran

Permadani      :   6 jam/m                                                    8 jam/m

Minyak sawit  :  2 jam/l                                                      4 jam/l

-  Menurut teori Absolit advantage, perdagangan (pertukaran) tidak bisa terjadi, sebab Indonesia bagaimanapun lebih efisien/hemat dalam penggunaan waktu. Iran tidak dapat mengekspor permadani maupun minyak sawit.

-  Tapi sebenarnya  menurut teori keunggulan komparativ,  pertukaran dapat dilakukan, konsumsi dapat  ditingkatkan mejadi  lebih besar, asal masing-masing melakukan spesialisasi pada barang yang lebih murah, keduanya melakukan perdagangan  dengan Dasar Tukar Internasional yang terletak di antara dua dasar tukar domestik

-     Di Indonesia, DTD permadani = 3 kali harga/biaya MS. Di Iran, DTD permadani = 2 kali MS) 

-     Anggap yang terjadi adalah pertukaran dengan nilai tukar: 1 meter permadani dengan 2,5 l minyak sawit Anggap pula kebutuhan permadani Indonesia adalah 2 m.

-  Jika masing-masing melakukan spesialisasi, maka Iran mampu membuat permadani sebanyak 6 meter, Indonesia dapat menghasilkan 24 l minyak

-     Anggap Indonesia mengimpor 2 m permadani, yang otomatis menukarnya dengan 5 l minyak sawit

-     Indonesia sekarang memiliki 2 m permadani serta (24 -5)l minyak sawit. Iran mempunyai 5 liter minyak sawit dan (6-2) m permadani. Ini yang bisa dikonsumsi masing-masing

-      Dapatkah ini diperoleh jika tidak ada perdagangan?
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Keuanggulan Perdagangan Menurut Agama

KEUNGGULAN PERDAGANGAN MENURUT AGAMA.

·      Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat dianjurkan dalam Islam. Muhammad s.a.w. sendiri sebelum menjadi Rosulullah  adalah pedagang

·      90% berkah rizki datang dari perdagangan  (Hadits)

·      Orang kafir banyak yang menyangka bahwa perdagangan sebenarnya sama dengan riba, karena barangnya sama, tapi dari barang yang sama diperoleh hasil yang berlebih

 قالوا انماالبيع مثل الربا واحل الله ا لبيع وحرم الربا (Al-Baqoroh 275)

“  Mereka (orang kafir musyrik)  berkata :Jual beli hanyalah sama dengan riba. Sedang Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (Al Baqoroh 275)

    Dalam ayat yang lain juga disebutkan bahwa setelah melakukan wukuf di Arofah  dalam berhaji, tidak dilarang orangorang tersebut mencari rizki berdagang.
    Sahabat-sahabat nabi banyak juga yang menjadi pedagang
    Kalau seorang memperoleh amanat untuk menjaga harta anak yatim, dianjurkan agar harta tersebut diputar untuk kegiatan produktif, agar harta tersebut tidak habis untuk pengeluaran zakat
    Penelitian Clifford Geerts di Mojokuto (Pare), kaum santri memang lebih adaptif terhadap budaya ekonomi, khususnya perdagangan dibanding dengan orangorang priyayi atau abangan.
    Di saat wahyu turun/ disebarkan, di negara barat perdagangan masih dianggap sesuatu yang menjijikkan dari pandangan agama, karena perdagangan dianggap kegiatan menumpuk harta dengan tipu muslihat, mis:

-      Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan sorga. ( Mat. 19:24)

-      Akar segala kejahatan adalah cinta uang ( Tim. 6:10)

KENAPA NEGARA-NEGARA ISLAM KURANG MAJU PEREKOMIAN?

-          faktor persepsi tentang agama yang kurang integrated, kurang pas

-          budaya setempat yang kurang adaptif

-          karena faktor penjajahan

-          faktor pendidikan

-          dll

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN

-          Perdagangan di Negara berkembang, pada dasarnya tak lepas dari hokum ini. Masing asing Negara mengekspor produk produk yang relative murah potensi perdagangan bersifat dinamis. Suatu saat, bisa jadi Negara berkembang mengekspor jenis-jenis produk yang dulu diimpornya Hambatan perdagangan bebas berbentuk larangan impor/ekspor, pembatasan impor/ekspor, tariff dan hambatan-hambatan non tariff lainnya NegaraNegara yang mengikuti pola perdagangan  bebas , hambatan/perlindungan produk dalam negeri hanya untuk sementara Di antara Negara-negara berkembang, kini telah menjadi Negara industri.
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Tauhid atau ke Esaan Tuhan

Dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’. Dari segi syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri tetapkan melalui Nabi-Nabi Nya yaitu dari segi Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ Was Sifat’.
Pensyariatan Tauhid
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Az Zariyat 51:56)
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (QS Al Baqarah 2:21)
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut … (QS An Nahl 16:36)
Tauhid Sebagai Kewajiban Terbesar
Tauhid merupakan materi dakwah pertama para Rasul.
Tauhid merupakan terminal pertama dan langkah terawal bagi mereka-mereka yang ingin menempuh jalan kepada Allah.
Apabila tauhid wujud dalam diri seseorang secara sempurna, maka tauhid akan mencegah seseorang itu masuk neraka.
Nabi saw bersabda:
Tidak seorangpun bersaksi bahawa tidak ada ilah yang haq selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan Rasul Nya benar-benar dari hatinya kecuali Allah akan mengharamkan atasnya neraka. (Hadis Riwayat Bukhari)
Apabila tauhid ada dalam diri seseorang (walaupun seberat biji sawipun), ia akan mencegah dari kekal di neraka selamanya.
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Tauhid atau ke Esaan Tuhan

Dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’. Dari segi syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri tetapkan melalui Nabi-Nabi Nya yaitu dari segi Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ Was Sifat’.
Pensyariatan Tauhid
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Az Zariyat 51:56)
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (QS Al Baqarah 2:21)
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut … (QS An Nahl 16:36)
Tauhid Sebagai Kewajiban Terbesar
Tauhid merupakan materi dakwah pertama para Rasul.
Tauhid merupakan terminal pertama dan langkah terawal bagi mereka-mereka yang ingin menempuh jalan kepada Allah.
Apabila tauhid wujud dalam diri seseorang secara sempurna, maka tauhid akan mencegah seseorang itu masuk neraka.
Nabi saw bersabda:
Tidak seorangpun bersaksi bahawa tidak ada ilah yang haq selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan Rasul Nya benar-benar dari hatinya kecuali Allah akan mengharamkan atasnya neraka. (Hadis Riwayat Bukhari)
Apabila tauhid ada dalam diri seseorang (walaupun seberat biji sawipun), ia akan mencegah dari kekal di neraka selamanya.
»»  baca lanjutannya sob .. ..

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR PER - 36/PJ/2010

TENTANG

PROSEDUR PENERBITAN KEMBALI SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR,

SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR TAMBAHAN, DAN/ATAU SURAT TAGIHAN PAJAK

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang :

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.03/2008

tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 83/PMK.03/2010 dan Pasal 6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 189/PMK.03/2007 tentang

Tata Cara Penerbitan Surat Tagihan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 84/PMK.03/2010, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Prosedur Penerbitan

Kembali Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/atau Surat

Tagihan Pajak.

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16

Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4999);

2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3686) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3987);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Kewajiban

Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4797);

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 189/PMK.03/2007 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Tagihan

Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.03/2010;

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan

Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.03/2010;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan

Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.03/2010;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PROSEDUR PENERBITAN KEMBALI SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR, SURAT KETETAPAN PAJAK

KURANG BAYAR TAMBAHAN, DAN/ATAU SURAT TAGIHAN PAJAK.

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini yang dimaksud dengan :

1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah

pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi

administrasi, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.

2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah surat ketetapan pajak yang menentukan

tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.

3. Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa

bunga dan/atau denda.

Pasal 2

(1) Dalam hal Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/

atau Surat Tagihan Pajak diketahui rusak, tidak terbaca, hilang, atau tidak diketemukan lagi, Direktur

Jenderal Pajak karena jabatannya, dapat menerbitkan kembali Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/atau Surat Tagihan Pajak sebagai pengganti asli

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/atau Surat

Tagihan Pajak.

(2) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/atau Surat

Tagihan Pajak yang dapat diterbitkan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dan/atau Surat Tagihan

Pajak, yang rusak, tidak terbaca, hilang, atau tidak diketemukan lagi karena keadaan di luar kekuasaan

Kepala Kantor Pelayanan Pajak atau sebab lain.

Pasal 3

Penerbitan kembali Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/

atau Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan sepanjang terdapat data dan/atau

informasi yang terkait dengan penerbitan asli Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak

Kurang Bayar Tambahan, dan/atau Surat Tagihan Pajak di dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak.

Pasal 4

Penerbitan kembali Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/

atau Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

a. meneliti data dan/atau informasi yang terkait dengan penerbitan asli Surat Ketetapan Pajak Kurang

Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/atau Surat Tagihan Pajak di dalam

administrasi Direktorat Jenderal Pajak;

b. menuangkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf a dalam berita acara disertai dengan

dokumen pendukung yang diperlukan;

c. menerbitkan kembali Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Tambahan, dan/atau Surat Tagihan Pajak berdasarkan berita acara sebagaimana dimaksud pada huruf

b dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Isi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/

atau Surat Tagihan Pajak hasil penerbitan kembali sama dengan asli Surat Ketetapan Pajak

Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/atau Surat Tagihan Pajak

dengan mencantumkan frasa "penerbitan kembali";

2) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/

atau Surat Tagihan Pajak hasil penerbitan kembali disahkan oleh Kepala Kantor Pelayanan

Pajak.

Pasal 5

Prosedur penagihan berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Tambahan, dan/atau Surat Tagihan Pajak hasil penerbitan kembali dilakukan dengan memperhatikan tindakan

penagihan terakhir.

Pasal 6

Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 Juli 2010

DIREKTUR JENDERAL PAJAK

»»  baca lanjutannya sob .. ..

Pemikiran Mukti Ali [pluralisme]

Pemikiran Mukti Ali
Menyimak paradigma Integrasi-interkoneksi yang dicetuskan Prof. Amin Abdullah, mengingatkan penulis pada kritik Mukti Ali terhadap pendidikan Islam di Indonesia yang terkesan terkotak-kotak. Pak Mukti menekankan perlunya keterpaduan pengetahuan keislaman. Pendidikan Islam di Indonesia dalam pandangan Mukti Ali bisa menimbulkan ketimpangan jika tidak dibenahi, karena pendidikan Islam waktu itu pengajarannya masih terpisah-pisah. Hal ini dapat dilihat misalnya orang-orang yang mempelajari tasawuf biasanya menganggap fikih sebagai ranah yang tidak begitu perlu. Demikian pula sebaliknya. Maka Mukti Ali menginginkan agar pendidikan Islam dilaksanakan secara komprehensif yang mencakup segala aspek kajian dalam Islam baik tauhid, fikih, akhlaq, tasawuf, tafsir, hadist, tarikh dan sebagainya. Dengan cara itulah pendidikan Islam akan mengenai sasaran karena menjadi kemasan yang efisien untuk memahami Islam secara kaffah. Dari sinilah Mukti Ali memulai gagasan pembaruannya. Memang semangat pembaruan Mukti Ali sudah tampak sejak ia belajar di Montreal, Kanada. Disana ia sudah sering memperbandingkan pemikiran dua tokoh pembaharu yang menarik minatnya, yaitu Muhammad Abduh dan Kyai Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah).
Dengan semangat pembaruan yang ia miliki serta keprihatinnya terhadap dunia pendidikan di tanah air, maka ia mengajukan beberapa poin yang perlu diperhatikan oleh dunia pendidikan di Indonesia. Mukti Ali menyoroti kurangnya bahan bacaan, kurangnya kegiatan penelitian ilmiah, kurangnya diskusi akademis, dan masih rendahnya penguasaan bahasa asing. Empat hal inilah yang menurutnya menjadi kendala anak negeri untuk berkembang. Diakui atau tidak, empat permasalahan itu pula yang sebenarnya masih tetap ada hingga saat ini.
Kegelisahan Mukti Ali tidak berhenti sampai disini, namun lebih luas lagi, bahkan diluar kajian keislaman. Disinilah tampak pemikiran modern Mukti Ali. Ia menginginkan dibudayakannya sikap ilmiah dalam berbagai bidang kajian, tentunya termasuk dalam kajian keislaman. Pendidikan Islam yang melulu didasarkan pada doktrin keagamaan tidak akan cukup untuk mengejar ketertinggalan dunia Islam terhadap perkembangan global. Maka Mukti Ali mengusung paradigma “scientific cum doctriner” sebagai pendekatan yang holistik dan diharapkan dapat memberi jawaban terhadap kebutuhan umat Islam Indonesia di era modern. Gagasan Mukti Ali ini juga tidak bisa dilepaskan dari iklim yang berkembang di Barat berkaitan dengan studi agama. Sejak paruh kedua abad ke-19, di Barat telah berkembang paradigma untuk melakukan studi agama dengan empat corak yaitu scientific, critical, historical, dan comparatif. Hal ini pula yang dilakukan Mukti Ali di tanah air. Mukti selalu mendorong kajian ilmiah terhadap agama-agama, apalagi melihat realitas keragaman agama dan budaya di Indonesia yang harus dikella dengan baik.
Pemahaman yang mendalam terhadap pentingnya membina kerukunan antar umat beragama ini mendorong Mukti Ali untuk mencanangkan sebuah konsep pemikiran yang sangat dikenal dan menjadi icon bagi seorang Mukti Ali. Yaitu Konsep “agree in disagreement” setuju dalam ketidaksetujuan, atau sepakat dalam perbedaan. Hal ini disampaikan pertama kali oleh Mukti Ali dalam sebuah simposium di Goethe Institut Jakarta, beberapa bulan sebelum ia diangkat sebagai Menteri Agama. Pandangannya ini berangkat dari kesadaran akan pluralitas agama dan budaya di Indonesia, dilandasi dengan pemahamannya yang mendalam terhadap teks-teks fundamental dalam Islam, dan tentunya juga semangat pembaruan yang telah dimilikinya sejak menimba ilmu di negeri orang. Berawal dari konsep agree in disagreement inilah Mukti Ali menjabarkan lebih lanjut dalam model kerukunan antar umat beragama.
Pertama, Mukti Ali menjelaskan pentingnya menjaga kerukunan antar umat seagama. Umat satu agama memiliki berbagai kelompok yang memiliki perbedaan, misalnya dalam Islam setidaknya ada empat mazhab besar, Islam di Indonesia juga terdiri dari Muhammadiyah, NU, Masyumi, DDII, dan sebagainya. Begitu pula umat agama non Islam yang memiliki perbedaan dalam satu tubuh. Jika perbedaan dalam satu agama ini tidak dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin potensi tersebut berubah menjadi konflik. Seperti yang terjadi beberapa tahun terakhir ini dalam tubuh umat Islam, bahkan intern ormas Islam-pun bisa terjadi bentrok antar kubu.
Kedua, ditekankan pula pentingnya menjaga kerukunan antar umat berbeda agama. Dalam sejarah, konflik agama di belahan bumi manapun pernah terjadi, tak terkecuali di negeri kita yang beberapa dasawarsa lalu sempat mengundang decak kagum dunia karena keberhasilannya mengelola kebhinekaan dalam semangat persatuan. Namun belakangan, konflik Ambon dan Poso adalah contoh nyata dari gagalnya pemerintah dan umat beragama mewujudkan poin kedua ini. Ketiga, pentingnya membina hubungan umat beragama dengan pemerintah, agar kehidupan beragama dapat dilaksanakan dengan perasaan damai dan terjamin. Berkaitan dengan hal ini Mukti Ali juga menyatakan bahwa Negara Indonesia bukanlah negara teokrasi dan bukan pula sekuler.
Setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri agama, model kerukunan yang dimulai oleh Mukti Ali tersebut diteruskan oleh penggantinya yaitu Alamsyah Ratu Prawiranegara, dan dikemas menjadi Trilogi Kerukunan Antar Umat Beragama. Selanjutnya konsep ini diajarkan dengan baik di sekolah-sekolah dari tingkat SD bahkan hingga Perguruan Tinggi. Sehingga pendidikan akan pentingnya menghargai pluralitas dan menjaga kerukunan dapat ditanamkan pada anak bangsa.
Selain beberapa hal diatas, selama menjabat sebagai menteri agama, Mukti Ali juga meluluskan beberapa kebijakan penting. Diantaranya adalah upaya rasionalisasi Departemen Agama sebagai lembaga yang bertugas membangun manusia Indonesia seutuhnya. Mukti Ali pula yang mempopulerkan konsep manusia Indonesia seutuhnya yaitu kriteria pembangunan jasmani dan rohani manusia yang tentunya mensyaratkan adanya unsur iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ia juga memasukkan pembangunan di bidang agama dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Mukti Ali juga menegaskan bahwa IAIN memiliki tugas yang sama dengan perguruan tinggi lainnya, yaitu melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi meliputi pengajaran dan pendidikan, penelitian serta pengabdian masyarakat. Mukti Ali juga mensponsori berdirinya Majelis Ulama Indonesia (MUI) bulan Juli 1975, yang fungsi utamanya adalah memberikan pertimbangan kepada umat Islam dan pemerintah mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan.
Satu hal lagi yang menarik dari guru Besar Perbandingan Agama sekaligus mantan Rektor IAIN Sunan Kalijaga ini adalah sikapnya yang sangat toleran terhadap umat agama lain. Sikap ini menempatkan Mukti Ali dalam jajaran tokoh-tokoh pengusung liberalisme dalam Islam, atau setidaknya bisa disebut sebagai tokoh moderat dan inklusif. Sikap diamnya terhadap sepak terjang Harun Nasution dianggap oleh sebagian orang sebagai keberpihakan Mukti Ali terhadap pemikiran liberal dalam Islam. Harun Nasution dikenal sebagai tokoh yang cukup geram dengan aroma mistis dalam masyarakat Islam di Indonesia, Harun Nasution juga dikenal sebagai tokoh yang mencoba meruntuhkan angkuhnya dinding normatifisme dalam nalar Islam. Oleh karenanya, professor dan Guru Besar UIN Jakarta ini sempat dituding sebagai penganut Paham Mu’tazilah. Namun Mukti Ali dengan cerdik berada di tengah-tengah dengan memilih bersikap moderat. Mukti Ali menyadari bahwa perkembangan pemikiran Islam modern memang diperlukan bagi kemajuan umat Islam di Indonesia, namun dia juga sadar bahwa menjaga hubungan baik dengan umat yang sebagian besar masih berparadigma normatif tetaplah penting.
Hal inilah yang membedakan Mukti Ali dengan para pengusung modernisasi Islam yang lain seperti Harun Nasution dan Ahmad Wahib. Jika kedua tokoh tersebut terkesan frontal dan berapi-api dalam melontarkan gagasannya, Mukti Ali justru memilih cara-cara yang kalem dan persuasif. Mukti Ali berupaya agar gagasannya tidak menimbulkan kontra. Apalagi Mukti Ali juga mengakui bahwa kebijakannya tersebut juga dilandasi dengan prinsip keadilan yang ia temukan dalam Islam yaitu : kebebasan hati nurani, kemanusiaan yang egaliter, dan solidaritas sosial yang kokoh.
Kelebihan Mukti Ali antara lain juga tercermin dalam kemampuannya menampilkan diri sebagai sosok yang netral, bukan NU dan Bukan Muhammadiyah, bukan dari ormas atau parpol tertentu. Meskipun dia hasil didikan Barat namun keberpihakannya pada nasib bangsa Timur tak pernah diragukan.
Singkatnya, banyak hal positif dapat diambil dari diri Mukti Ali, sikap tawadu’ disiplin, toleran, kegigihannya dapat diteladani. Langkah-langkah yang telah dimulainya adalah batu pijakan yang harus diteruskan karena memang sedang sangat dibutuhkan bangsa ini, buah pikirannya juga merupakan kontribusi penting yang selalu bisa dirujuk oleh generasi saat ini. Ibarat di padang gersang, Mukti Ali adalah oase tempat gembala, penduduk, dan kafilah melepas dahaga.
»»  baca lanjutannya sob .. ..