Segmentasi dan Target Pasar
Treat as individual, not as a
number, itu merupakan kata hati pelanggan dimanapun. Dengan kata lain
perlakukan konsumen dengan cara baik dan benar sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dengan baik. Jika itu dapat dilakukan penyedia jasa maka hati
pelanggan akan menjadi terpikat, maka profit dan keuntungan tinggal soal waktu.
vJika demikian maka penyedia jasa harus mulai memperhatikan arti penting
segmentasi dalam upaya memikat hati konsumen melalui pemenuhan kebutuhan secara
baik. Untuk memperkuat segmentasi pasar, perlu dilakukan targeting untuk dapat
membidik kelompok konsumen yang lebih spesifik.
Positioning dan Differensiasi Produk Jasa
Banyak perusahaan jasa mengenalkan
satu atau beberapa diferensiasi namun gagal karena positioningnya kurang kuat.
Oleh karena itu perusahaan jasa perlu mengembangkan satu positioning yang
membedakan tawarannya (offering) kepada pasarnya.
Harapan Konsumen Terhadap Jasa
Harapan Konsumen Terhadap Jasa
Memahami harapan konsumen menjadi
salah satu kunci keberhasilan bagi penyedia jasa. Harapan sering dinyatakan
sebagai titik acuan (point of reference) Perbandingan antara apa yang dirasakan
dengan yang diharapkan. Jika harapan tidak sesuai, maka konsumen akan kecewa
dan kemungkinan pindah ke produk jasa pesaing. Sampai dimana perusahaan dapat
memenuhi harapan pelanggan akan berpengaruh terhadap persepsi kualitas jasa.
Oleh karena sangat penting artinya bagi perusahaan untuk mengetahui harapan
pelanggan dalam penyampaian pelayanan berkualitas.
Harapan konsumen terdiri dari dua
tingkatan yaitu harapan tertinggi (desired service) dan harapan minimum
(adequacy service). Di antara tingkatan itu ada zona toleransi yaitu konsumen
mau menerima variasi dan heteoginitas produk jasa.
Persepsi Pelanggan Terhadap Jasa vAspek
intangibility yang menyebabkan produk jasa hanya dapat dirasakan telah
menyebabkan kualitas pelayanan (service quality) sangat menentukan. Keunggulan
suatu produk jasa tergantung keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh
jasa tersebut, Jasa secara spesifikasi harus market oriented serta
memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Untuk mengukur seberapa jauh
konsumen dapat merasakan kualitas jasa maka Parasuraman dan Zeithalm,
mengemukakan 5 dimensi yaitu reliability, assurance, empati, tangible dan
responsiveness.
Peningkatan Kualitas Jasa Melalui Sistem Informasi
Pelanggan-Riset Pemasaran
Sistem informasi kualitas pelayanan
membantu perusahaan meningkatkan penyampaian kualitas jasa yang optimal. Sistem
ini membantu memperbaiki pelayanan dalam organisasi sangat komplek, melibatkan
pengetahuan tentang apa yang dilakukan pada banyak bidang seperti tekhnologi,
sistem pelayanan, seleksi pegawai, training dan pelatihan, dan sistem
penggajian.
Dengan mengembangkan
sistem informasi kualitas pelayanan yang efektif maka perusahaan dapat
memperoleh manfaat yaitu: mendorong dan memungkinkan manajemen untuk menyatukan
suara-suara konsumen dalam membuat keputusan; menemukan prioritas pelayanan
konsumen, mengidentifikasikan prioritas perbaikan pelayanan dan memberikan
pedoman dalam mengambil keputusan alokasi sumber daya; memperhatikan pengaruh
dari langkah awal kualitas pelayanan dan investas dan menawarkan pekerjaan
berdasarkan data untuk pelayanan utama yang baik dan pelayanan sederhana yang
benar.
Produk Jasa
Konsep produk jasa harus dilihat
sebagai suatu bundle of activities antara produk jasa inti dan jasa-jasa
pendukung, untuk dapat menghasilkan total offering secara optimal, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Dengan mengembangkan
jasa-jasa pendukung suatu produk jasa akan mempunyai keunggulan bersaing
sebagai senjata untuk survive.
Selain itu penyedia jasa dapat
memilih alternatif strategi produk jasa yaitu: melakukan penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk jasa dan diverifikasi. Strategi mana
yang dipilih sangat tergantung pada situasi masing-masing perusahaan. Bagi
penyedia jasa yang akan melakukan diversifikasi harus memanfaatkan teknologi
dan melakukan inovasi, sehingga dapat menghasilkan produk jasa yang mampu
memberikan solusi bagi pelanggan.
Strategi Harga Jasa
Penentuan harga produk jasa harus
melihat dari perspektif konsumen dan pasar, yaitu dengan melihat 3 (tiga)
komponen yang dapat menjadi pertimbangan yaitu biaya, nilai dan kompetisi.
Penentuan produk jasa dapat dikaitkan dengan konsep net value, semakin besar
manfaat yang dirasakan dibanding biaya yang dikeluarkan akan dinilai konsumen
sebagai positif value.
Ada 3 (tiga) faktor penting yang
perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga yaitu persaingan, elastisitas dan
struktur biaya. Penyedia jasa dapat memilih banyak alternatif dalam menentukan
harga yang tepat sesuai dengan produk jasa yang ditawarkan.
Promosi dan Edukasi
Promosi pemasaran berperan bagi
perusahaan jasa tidak hanya sekedar memberikan informasi penting mengenai
produk jasa yang ditawarkan perusahaan, tetapi juga sangat bermanfaat untuk
mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli jasa perusahaan dibanding
pesaing. Untuk melakukan kegiatan promosi ini dengan optimal perusahaan jasa
dapat menggunakan bauran promosi yang terdiri dari periklanan (advertising),
Penjualan Langsung (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), PR
(public relation), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), Pemasaran
Langsung (direct marketing), dan publikasi.
Perantara Pemasaran
Salah satu faktor penentu
keberhasilan perusahaan jasa adalah bagaimana delivery proses produk jasanya
dapat berjalan secara efektif. Peran perantara dalam hal ini menjadi penting
tidak hanya berkaitan dengan keputusan pemilihan channel (saluran) yang
digunakan tetapi juga keputusan mengenai pemilihan lokasi dimana perusahaan
harus beroperasi.
Dalam penentuan lokasi ada tiga
pertimbangan penting yang harus diperhatikan perusahaan jasa yaitu: konsumen
mendatangi penyedia jasa, konsumen didatangi penyedia jasa atau ada mediator (kepanjangan
tangan) antara penyedia jasa dan konsumen. Pemilihan saluran distribusi yang
dapat digunakan perusahaan jasa adalah: agen penjualan, agen/broker, franchise
dan agen pembelian.
Perusahaan Dagang
Untuk mempercepat pengembangan jasa
baru maka proses linier dimana antar tahapan berjalan saling berurutan menjadi
tidak efisien. Banyak perusahaan memutuskan untuk mempercepat pengembangan jasa
baru dengan cara mengembangkan produk jasa secara fleksibel dimana tahapan
dilakukan secara fleksibel. Fleksibilitas ini diperlukan untuk mempercepat
proses, khususnya pada industri yang bergerak dibidang teknologi, dimana jasa
berubah dengan sangat cepat.
Tahapan pengembangan jasa baru dapat
dilihat pada tahapan berikut Pada pengembangan jasa baru ada dua tahapan inti
yaitu perencanaan (front end planning) dan tahap implementasi. Pada tahap front
end planning ada beberapa langkah yang dapat dipergunakan yaitu strategi
pengembangan bisnis, strategi pengembangan jasa baru, penerapan ide,
pengembangan konsep dan evaluasi dan analisis bisnis. Sedangkan tahap
implementasi terdiri dari beberapa langkah yaitu: pengembangan jasa dan
pelayanan, test pasar, komersialisasi dan evaluasi.
Penyajian Jasa
Keberhasilan penyedia jasa dalam
penyajian jasa sangat tergantung pada peran beberapa pihak seperti karyawan,
konsumen dan perantara. Untuk itu perusahaan harus dapat membina hubungan
(relationship) yang baik atas dasar prinsip win-win situation untuk mendorong
dan mengoptimalkan kinerja mereka. Membina hubungan baik dengan karyawan dapat
dilakukan dengan meningkatkan kompensasi, mengurangi konflik dan motivasi.
Dengan pihak konsumen penyedia jasa harus dapat memanfaatkan mereka sebagai
co-production tanpa membebani konsumen. Dengan pihak perantara hubungan baik
dapat dikembangkan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab dan pembagian
keuntungan yang jelas.
Bukti Fisik Jasa (Phisical Evidence)
Bukti jasa dapat dibagi menjadi tiga
yaitu yaitu orang (people), proses (process) dan bukti fisik (physical
evidence). Ketiga elemen ini berkaitan dan saling mendukung keberhasil dalam
menciptakan image kualitas jasa. Selain people dan process, maka peran bukti
fisik jasa menjadi penting untuk mengeliminasi aspek intangibility (ketidak
nampakan) karena pelanggan seringkali melihat pada petunjuk-petunjuk yang
bersifat tangibles dalam bentuk bukti fisik (phisical evidence), Tanda-tanda
bukti fisik yang harus diberikan penyedia jasa juga dapat memberikan kesempatan
untuk memberikan pesan-pesan yang kuat dan konsisten berkenaan dengan
karatkteristik jasa dan apa ingin ditampilkan atau dicapai kepada segmen pasar
sasaran.
Bukti fisik berperan penting bagi penyedia jasa
dalam membantu sosialiasi, berperan memfasilitasi unjuk kerja atau
tindakan-tindakan individual maupun interdependen dari orang-orang yang berada
di lingkungan servicescape, yaitu konsumen dan karyawan, sebagai paket dari
jasa yang ditawarkan dalam suatu cara yang berbeda dengan cara menawarkan
barang, dapat membedakan perusahaan jasa dari pesaing serta menjadi tanda dari
segmen pasar mana yang dituju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar