Pengertian dan Karakteristik Jasa
Definisi jasa belum digunakan
secara luas oleh pemasar. Ini berkaitan dengan sulitnya diketahui
batasan-batasan yang jelas antara organisasi atau unit usaha yang menjadi
bagian dari penyaluran barang dengan organisasi yang yang menawarkan jasa.
Dengan demikian jasa, khususnya
yang menyangkut jasa pertukaran dapat didefinisikan sebagai :
Jasa
adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di
pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan (Swasta, 1996).
Unsur penting dalam
pengertian tersebut adalah bahwa jasa merupakan suatu produk yang tidak
kentara, artinya barang yang dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang tidak
berwujud. Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau ditumpuk
dalam suatu gudang sambil menunggu penjualan. Penyaluran jasa kebanyakannya
langsung dari produsen ke konsumen.
Produk jasa ini banyak macam dan
jenisnya. Secara umum ada perbedaan antara barang dan jasa yang dapat dilihat,
misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan emosi, jasa tidak berwujud,
bersifat tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, mementingkan unsur manusia,
distribusi langsung, tidak memiliki standar dan keseragaman serta jasa tidak
terlalu mementingkan adanya peramalan permintaan.
Menurut Alma (1992) konsep tidak
berwujud pada jasa mengandung dua arti yang keduanya merupakan tantangan bagi
pemasaran, yaitu :
· sesuatu yang tidak dapat disentuh, tidak dapat dipahami.
· Sesuatu yang tidak dapat didefinisikan, tidak mudah diformulasikan
Untuk pemasaran jasa ini diperlukan
pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana dibandingkan dengan pemasaran barang.
Sifat – Sifat Khusus Pemasaran Jasa
Dalam pelaksanaan pemaaran jasa
oleh pemasar, ada sifat khusus yang membedakan pemasaran jasa dengan pemasaran
barang. Sifat khusus tersebut menurut Alma
(1992) adalah sebagai berikut :
a. Menyesuaikan dengan selera
konsumen
Gejala
ini ditandai dengan pasar pembeli yang lebih dominan dalam suasana pasaran
jasa. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang
menyediakan jasa. Dalam industri dengan tingkat hubungan yang tinggi, pengusaha
harus memperhatikan hal-hal yang bersifat internal dengan cara memelihara
tenaga kerja dan mempekerjakan tenaga sebaik mungkin. Inilah yang sering
disebut dengan internal marketing, yaitu penerapan prinsip marketing
terhadap pegawai dalam perusahaan.
b. Keberhasilan pemasaran jasa
dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk.
Dalam
kenyataan, makin maju suatu negara akan semakin banyak permintaan akan jasa.
Ini ada hubungannya dengan hirarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan akan
jasa. Masyarakat yang belum banyak menggunakan jasa dapat dikatakan bahwa
pendapatan masyarakat tersebut belum merata.
c. Pada pemasaran jasa tidak ada
pelaksanaan fungsi penyimpanan.
Tidak ada
jasa yang dapat disimpan. Jasa diproduksi bersamaan waktunya dengan
mengkonsumsi jasa tersebut.
d. Mutu jasa dipengaruhi oleh
benda berwujud sebagai pelengkapnya.
Karena
jasa adalah suatu produk yang tidak berwujud maka konsumen akan memperhatikan
benda berwujud yang memberikan pelayanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa
yang ditawarkan.
e. Saluran distribusi dalam
pemasaran jasa tidak terlalu penting.
Ini
disebabkan dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Akan tetapi ada type
pemasaran tertentu yang menggunakan agen sebagai perantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar