Mengidentifikasi
Pesaing Konsep Marketing Mix
Identifikasi
pesaing meliputi jenis produk yang ditawarkan, yaitu melihat besarnya pasar
yang dikuasai (Market Share) pesaing, peluang dan ancaman, serta
keunggulan dan kelemahan,Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki
produk yang beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap
dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan
siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi
mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang. Untuk melihat
besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar yang
akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar
dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus
diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang
dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
Cara dan bentuk pelayanan
kepada nasabah Perbankan Syariah ini juga merupakan bukti nyata yang seharusnya
bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik (phisical evidence) bagi para
nasabahnya, yang suatu hari nanti diharapkan akan memberikan sebuah testimonial
positif kepada mayarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan Perbankan
Syariah menuju arah yang lebih baik lagi dari saat ini.
Ketujuh elemen “P” sebagaimana
sudah disampaikan diatas, meskipun hanya dalam tataran konsep semata dan belum
menyentuh pembahasan secara mendetail, paling tidak bisa menjadi sebuah tawaran
konsep alternatif yang sangat realistis dan bukanlah hal yang abstrak. Semuanya
bisa direalisasikan guna mendukung keberhasilan percepatan perkembangan
Perbankan Syariah agar bisa berdiri sejajar bahkan melebihi Perbankan
Konvensional saat ini.
Dalam segala
bidang, sesungguhnya ada tiga hal penting yang idealnya harus berjalan
ber-iringan yang akan menjadi kunci sukses sebuah “keberhasilan”, termasuk
juga dalam bidang Perbankan Syariah. Hal yang pertama adalah “kemauan”,
hal yang kedua adalah “kemampuan”, dan hal yang terakhir adalah “kesempatan”.
Memiliki “kemauan”
yang keras serta “kemampuan” yang cukup tinggi tanpa di-iringi oleh
adanya “kesempatan”, adalah sebuah nol besar untuk menuju
keberhasilan. Sementara itu memiliki “kemauan” yang keras serta “kesempatan”
yang terbuka lebar tanpa di-iringi oleh “kemampuan” yang cukup tinggi,
juga sangat mustahil untuk mencapai sebuah keberhasilan. Disisi lainnya, jika
kita memiliki “kemampuan” yang cukup tinggi serta “kesempatan”
yang terbuka lebar, tanpa di-iringi oleh “kemauan” yang keras, juga
merupakan hal yang sia-sia untuk mewujudkan sebuah keberhasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar