Proses Budidaya Kacang Hijau

  1. Kacang Hijau
Peran kacang hijau
  1. Budidaya kacang Hijau menempati urutan ketiga setelah kacang tanah
  2. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak
  3. Sebagai pemenuh kebutuhan industry makanan dan industry pakan ternak.
Kadar Gizi dalam 100 gram kacang hijau
Zat gizi
Kandungan
Protein
Vit A
Vit B1
Vit C
Lemak
Karbohidrat
Kalori
22,2 gram
157,0 IU
0,64 mg
6 mg
1,3 gr
67,3 gr
320 MJ




Kandungan assam amino (Protein) lengkap dengan asam amino esensial
Asam Amino
Kandungan (%)
Lsoleusin
Leusin
Lysine
Methionin
Phenylalanin
Threonine
Valin
Alanine
Thryptopan
Tyrosin
6,95
12,90
7,94
0,84
7,07
4,5
5,23
4,15
1,35
3,86

Lampung menduduki peringkat ke-7 se Indonesia penghasil kacang hijau, 4,45 ton produksi. Produksi kacang hijau masih terpusat di pulau jawa, dari total produksi nasional, pulau jawa menyumbang 59,87%. Produksi kacang hijau nasional belum mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga untuk memenuhi kebutuhan nasional masih mengandalkan import.
Berdasarkan data tahun 2007
Produksi = 322. 487 ton
Kebutuhan = 579. 885 ton
Import = 257. 398 ton

Penyebab rendahnya produksi dan produktivitas yang dicapai petani
  1. Praktik budidaya yang kurang baik (tanpa pemupukan) & serangan hama dan penyakit
  2. Masih menggunakan kultivar local
  3. Sebagai usahatani sampingan, tekhnologi masih sederhana.
  4. Modal yang terbatas.
Usaha untuk meningkatkan luas panen, produksi, produktivitas yaitu:
  1. Intensifikasi
Bertujuan untuk meningatkan produksi dengan cara memperbaiki teknologi budidaya (penggunaan kultivar unggul, benih berkualitas, pemupukan berimbang, pengendalian hama dan penyakit).
  1. Ekstensifikasi
Perluasan area keluar pulau jawa
  1. Diversifikasi
Memasukkan komoditi kacang hijau sebagai komponen usaha tani, tanaman industry.

Kelebihan kacang hijau
1. Berumur genjah “dapat dipanen umur 58-65 hari, tergantung kultivar yg diusahakan”
2. Mudah cara budidayanya “Baik dilahan kering maupu lahan sawah pada musim kemarau sebagai tanaman sela setelah padi”
3. Dapat memperbaiki kesuburan tanah “seperti tanaman legume yang lain, kacang hijau mampu mengikat nitrogen dari udara melalui simbiosis dengan bakteri rhizobium”
4. Hama penyakit tidak terlalu banyak seperti halnya kedelai “Risiko kegagaln relative kecil”.
5. Mudah dalam pemasaranya dan harganya relative tinggi.
Daerah asal dan penyebarannya
Diduga kacang hijau ddari kawasan india. Menurut ahli botani Russia, india merupakan daerah asal sejumlah besar family leguminosa. Sebagai bukti bahwa ditemukannya plasma nutfah kacang hijau sejenis Phascolais Inungo>>> kacang hijau India. Penyebaran kacang hijau meluas ke daerah Asia beriklim panas (tropic) seperti Taiwan, Thailand, filiphina,dan Indonesia. Kacang hijau masuk di Indonesia terjadi pada awal abad 17, dibawa oleh pedagang cina dan portugis.

Tipe pertumbuhan kacang hijau
  1. Tipe Determinit
a. Ujung batang tidak melilit
b. Pembungaan singkat, serempak
c. Pertumbuhan vegetative berhenti setela tanaman berbunga
d. Contoh kultivar Arta Ijo, dan siwalik.
  1. Tipe Indeterminit
a. Ujung batang melilit
b. Pembungaan berangsur-angsur dari pangkal ke bagian pucuk.
c. Pertumbuhan vegetative terus berlanjut setelah berbunga

Fase pertumbuhan kacang Hijau
1. Fase Vegeatif 0-35 HST
2. Fase reproduktif
a. Pembungaan 30-40 HST
b. Pembentukan dan pengisian polong 40-50 HST
c. Pemasakan Polong 50-60 HSt
d. Panen 60-65 HST
Terutama tipe yang determinit (tidak melilit)

Syarat Tumbuh kacang hijau
Tanaman kacang hijau dapat beradaptasi luas si berbagai daerah yang beriklim panas (tropis). Di Indonesia dapa tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampa 500 meter dpl. Di daerah 750 meter dpl masih dapat tumbuh baik, namun hasil produksi cenderung rendah.
Sebagai tanaman tropis, kacang hijau memerlukan iklim panas selama siklus hidupnya. Suhu optimum (28-30 derajat celcius), kelembapan udara (50-80%), curah hujan (700-800 mmm/tahun).
Hampir semua jenis tanaman pertanian cocok untuk budidaya kacang hijau terutama pada tanah: gembur, drainase baik, aerasi baik, mempunyai kapasitas menahan air yang tinggi, bahan organic tingi, dan pH (5,8-6,5).
Kacang hijau masih dapat tumbuh pada tanah agak masam dana agak toleran pada keadaan alkalin maupun salin (Kadar garam tinggi).

Budidaya Kacang Hijau
Penyiapan benih
Dipilih benih bermutu, artinya berasal dari kualitas unggul dan di produksi melalui proses sertifikasi.
Karateristik Benih bermutu:
  1. daya tumbuh tinggi, (lebih dari 90%)
  2. figure benih baik (tumbuh < 4hari)
  3. Murni (tidak tercampur dengan kultivar lain)
  4. Sehat, (tidak mengandung hama penyakit)
  5. Bersih, (tidak tercampur biji gulma)
  6. Biji, bernas \, berwarna mengkilat, tidak keriput, dan bebas dari luka bekas gigitan serangga.

Kebutuhan benih persatuaan luas tergantung pada kultivar, kesuburan tanah, dan banyak kebentuk yang ditanam setiap lubang.

B = kebutuhan benih L = Luas areal tanam d1 = jarak tanam dalam barisan
d1 = jarak antar baris S = bobot benih perseribu biji (gr) N=Jumlah benih perlubang

penyiapan lahan
  1. Lahan sawah
Tidak dapat dilakukan pengolahan tanah (TOT), penyiapan lahan paling baik adalah 2 minggu setelah panen padi.
Cara penyiaapan lahan
a. Jerami padi dikumpulkan pada suatu tempat
b. Buat petak ukuran 5x4 m2 atau tergantung pada keadaan parit drainase
c. Bairkan tanah untuk beberapa waktu hingga cukup kering
d. Jerami yang dikumpulkan digunakan untuk mulsa, yang ditempatkan diantara barisan tanaman.

  1. Lahan kering
Untuk kacang hijau persiapan lahan biasanya dilakukan dengan olah tanah intensif. Waktu pengolahan tnah yang baik adalah 2 minggu sebelum waktu tanam pada awal musim hujan. Untuk ordo tanah yang masam (pH Rendah) perlu dilakukan pengapuran. Hasil penelitian Puslitbang Malang, untuk ordo Ultisol, pengapuran dilakukan dengan dosis 3 ton/Ha dapat menngkatkan hasil dari 0,94 ton/Ha menjadi 1,08 ton/ha. Waktu pengapuran sebaiknya 2-4 minggu sebelum tanam. Cara pengapuran dengan disebar secara merata pada permukaan tanah, dicampurkan dengan lapisan tanah atas sedalam 20-30cm. sesuai pengapuran, harus disiram hingga tanah cukup basah terutama pada saat tidak hujan.


Penanaman
Waktu kacang hijau tergantung lokasi lahan. Pada lahan tegalan, waktu yang paling baik adalah awal sampai akhir musim hujan. Pada lahan sawah, waktu yang paling tepat adalah musim kemarau setelah musim panen padi. Pada lahan yang belum pernah ditanam kacang-kacangan, sebaiknya sebelum benih ditanam terlebih dahulu di inokulasi dengan bakteri Rhizobium. Sumber inokulan dapat berupa produk buatan komersil seperti Legin dan Nitrogin, atau secara alami berupa bubukan tanah yang berasal dari lahan yang ditanami kacang-kacangan. Dosis inokulasi buatan berkisar antara 5-10 gr/kg benih sedangkan dosis bubukan tanah (alami) lebih kurang 110 gr tanah/kg benih.
Cara inokulasi
  1. Benih dibasahi yang akan di inokulasi dengan air bersih hingga cukup basah.
  2. Campurkan inokulasi Rhizobium, (legume) dengan benih kacang hijau hingga benar-benar merata ditempat yang teduh/yidak terkena sinar matahari langsung.
  3. Kering anginkan benih kacang hijau yang telah di inokulasi selama beberapa saat.
  4. Tanaman benih kacang hijau sesegera mungkin karna benih yang sudah di inokulasi tidak boleh ditunda lebih ari 6 jam.
Penanaman kacang hijau secara lugal
#jarak tanam
  1. Jarak tanam tunggal 40x10cm2 (populasi 500.000 ton/ha) 20x20cm2
  2. Jarak tanam ganda, 50x(20x10) cm2 (populasi 333,333 ton/ha)


Dosis pupuk yang dianjurkan
TSP : 100kg/ha
Urea : 50-100kg/ha
KCl : 50-70 kg/ha
Pemupukan 1 (dasar) dilakukan pada saat tanam berupa setengah dosis Urea dan seluruh dosis TSP dan KCl.
Pemupukan 2 (pupuk susulan) diaplikasikan bersama pada saat penyiangan II, yaitu pada 30-40 HST
Pemulsaan
  • Pemberiaan mulsa pada lahan sawah, yang ditanam kacang hijau berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi
  • Hasil penelitian bidang tanaman pangan Malang, pemberiaan mulsa jerami 5 ton/ha dapat meningkatkan hasil 30-40% dibandingkan tanpa mulsa.
  • Tujuan pemberiaan mulsa jerami adalah menurunkan evaporasi dan menekan pertumbuhan gulma (lahan sawah) sedangkan untuk lahan kering, selain tersebut mulsa berfugsi menekan erosi (secara fisik) serta menambah kandungan BO tanah (secar kimiawi).
  • Pemberiaan Mulsa dilakaukan setelah tanam. Dengan cara dihamparkan di permukaan tanah di antara barisan tanaman kacang hijau setebal 3-5cm secara merata.
Pemeliharaan Tanaman
  1. Pengairan
Pada lahan sawah, cara pengairan yang dilakukan adalah dengan mengalirkan air melalui saluran pemasukan kemudian lahan digenangi air selama 15-30 menit hingga tanahnya cukup basah. Pada lahan tegalan (lereng) yang sumber airnya terbatas, pada saat tanaman harus diperhitungkan scara tepat agara pada fase perkecambahan benih mendapat air yang cukup. Cara mensiasati adalah mengatur waktu tanam pada saat masih turun hujan agar minimal selama seminggu keadaan air, tanah cukup untuk perkecambahan benih. Pengairan perlu diintensifkan kembali pada menjeleng berbunga dan pembentukan polong, bila pada fase tertentu kekurangan air, biji dan polong akan abnormal dan mengakibatkan produksi turun.
  1. Penyulaman
Fase awa pertumbuhan (perkecambahan) kacang hijau perlu diawasi dari kemungkinan benih tidak tumbuh atau mati akibat diserang hama dan penyakit. Biji kacang hijau yang tidak tumbuh/tumbuh abnormal harus segera disulam. Penyulaman sebaiknya dilakukan

PENYIANGAN

ü Gulma yang tunbuh di lahan pertanaman menjadi pesaing kacang hijau dalam hal kebutuhan unsur hara, air, sinar matahari dan bahkan sering menjadi sarang hama dan penyakit
ü Hasil penelitian balittan Pangan Malang menunjukkan bahwa penyiangan gulma sebanyak 2x pada umur 15 HST dan 30 HST dapat meningkatkan hasil 60 % dibandingkan tanpa penyiangan
ü Pelaksanaan kegiatan penyiangan kedua dilakukan bersama-sama dengan pemupukan susulan
ü Cara penyiangan gulma dapat dilakukkan secara manual dengan menggunakan koret atau bila areal pertanaman kacang hijau cukup luas dan tenaga kerja terbatas, dapat dia.............................


PEMUPUKAN SUSULAN
ü Untuk memacu pertumbuhan dan produksi kacang hijau dilakukan pemupukan susulan
ü Waktu pemupukan susulan yang paling baik adalah pada umu 30-40 hst bersama-sama dengan kegiatan penyiangan kedua
ü Dosis pupuk susulan adalah setengah dosis pupuk nitrogen dari total dosis anjuran……………………..


PENGENDALIAN Hama DAN Penyakit
Dianjurkan pengendalian secara terpadu

1 Pengendalian secara kultur terknis, termasuk penggunaan benih yang sehat, sanitasi, pemupukan berimbang, rotasi tanaman, penggunaan kultivar resisten hama dan penyakit
2 Pengendalian secara hayati (biologi) yaitu dengan pemanfaatan musuh alami seperti predator parasitoid dan pathogen penyakit
3 pengendalian secara kimiawi, yaitu dengan menggunakan herbisida secara selektif berdasarkan hasil pemantauan, analisis ekosistem, dan pengambilan keputusan dinamis berdasarkan ambang kendali atau ambang ekonomi


PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA

hasil kacang hijau dapat ditingkatkan dengan beberapa cara :

1 pengolahan tanah intensif pada tanah yang bertekstur berat dapat meningkatkan hasil 20 % dibandingkan tanpa pengolahan tanah
2 pemberian mulsa jerami 5 ton/ha dapat menaikkan hasil 30-40 % dibandingkan tanpa mulsa
3 penyiangan gulma sebanyak 2 x pada 15 dan 30 hst dapat menaikkan hasil 60 % dibandingkan tanpa penyiangan
4 menaikkan ppopulasi tanaman dari 250.000 menjadi 500.000 tanaman per hektar dapat menaikkan hasil 14- 19 %
5 pengendalian hama utama yaitu Thrips denagan mengguanakan insektisida monokronofos ton/ha yang diberikan pada stadium vegetatif dan dengan Karbaril…………



PAKET TEKNOLOGI PILIHAN YANG DIANJURKAN UNTUK BUDIDAYA KACANG HIJAU DI LAHAN SAWAH


No
Komponen teknologi
Paket teknologi

1
Pengolahan tanah
Tanpa olah tanah (TOT)
2
Drainase
Dibuat parit drainase tiap 3 meter
3
Mulsa
Mulsa jerami dosis 5 ton/ha
4
Cara tanam
Tugal, jarak 40x 10 cm2
5
Penyiangan
2 kali, 15 dan 30 hst
6
Proteksi tanaman
Pemupukan benih da pemantauan hpt
7
Pemupukan
50 kg urea/ha, 75 kg TSP/ha, 50 kg KCL/ha





DI LAHAN KERING

No
Komponen teknologi
Paket teknologi
1
Pengolahan tanah
Pengolahan tanah intensif
2
Drainase
Dibuat parit drainase tiap 4 meter
3
Mulsa
Tugal, jarak tanam ganda 50 cm x (20x15 cm)
4
Cara tanam
2 x , 15 dan 30 hst
5
Penyiangan
Perlakuan benih dan pemantauan
6
Proteksi tanaman
50 kg urea…………………..


HAMA DAN PENYAKIT
HAMA PENTING KACANG HIJAU

Lalat kacang (ophiomya phaseoli Coq)
Ulat penggulung daun (lamprosema indicata F)
Penggerek polong (Etiella zinckenella Treit)
Kepik hijau (Nezara viridula L.)
Ulat jengkal (Chrysodeixix
Ulat grayak

PENYAKIT UTAMA

Bercak daun cercospora
Penyalit kudis
Cendawan Embun tepung
Cendawan Bercak sclerotium
Cendawan Virus mosaic kuning
Vector
PANEN

Cirri-ciri kacang hijau siap panen
1 Tanaman berumur 58-65 hst
2 Polong berwarna cokelat sampai hitam dan kulitnya keras atau mengering
3 Polong sebagian besar mudah pecah

ü Pemanenan dapat dilakukan secara serempak tetapi pada beberapa kultivar dipanen bertahap 2-3 kali
ü Pemanenan tidak boleh terlambat karena polong dapat pecah di lapangan
ü Waktu panen yang baik adalah saat polong berwarna cokelat atau hitam
ü Cara panen dengan memetik polongnya
ü Untuk penyimpanan, biji kacang hijau sebaiknya mengandung kadar air 10-12 %





2.Kacang Tanah
Di Indonesia kacang tanah menempati urutan kedua setelah kedelai. Tanaman kacang tanah di Indonesia memiliki peran strategis dalam pangan nasional yaitu sebagai sumber protein dan minyak nabati. Seperti kacang hijau, dimasa mendatang kebutuhan akan komoditi kacang tanah akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan terus berkembangnya industry makanan
Nilai Gizi kacang tanah
Zat Gizi
kandungan
Protein
Karbohidrat
Lemak
Kalori
30,4 gr
11,7 gr
47,2 gr
2.457 kal
Dalam setiap 100gram biji kacang tanah mengandung




Produksi kacang tanah masih terpusat di pulau jawa. Dari total produksi nasional pulau jawa menyumbang 66,37%, jawa timur menjadi sentra sedangkan Lampung berada pada peringkat 11 nasional. Produksi kacang tanah nasional belum menutupi kebutuhan dalam negeri (masih Import)
Berdasarkan data tahun 2003
Produksi : 724. 400 ton
Kebutuhan : 874.224 ton
Import : 149.824 ton
Untuk mengurangi import, dalam upaya meningkatkan produksi, pilihanya adalah dengan perluasan areal tanam ke luar pulau jawa.
Teknik produksi kacang tanah
a. Kultivar unggul
Kultivar unggul yang berproduksi tinggi dan mempunyai sifat ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotic serta karaketeristik yang sesuai dengan permintaan pasar merupakan modal utama dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Hingga tahun 2004 telah tersedia 31 kultivar unggul, untuk menyongsong pertanian kompetitif yang menuntut syarat mutu hasil, maka perbaikan kultivar mulai diarahkan pada perbaikan kutivar mutu hasil dengan focus dengan ketahanan terhadap jamur aspergillus tugor dengan pennicilium sp. Aspergilus flavus menghasilkan racun yang disebut aflotoksin yang dapat menyebabkan penyakit kanker hati. Kultivar yang tergolong agak tahan terhadap aspergillus platus: Kultivar jerapah, kancil, singa bison, dan domba.

Syarat Tumbuh (C3)
  • Tumbuh baik pada ketinggian 0-800 m dpl
  • Struktur tanah gembur dan berdrainase baik dengan pH 6-6,5
  • Dalam masa pertumbuhan memerlukan cahaya matahari yang cukup
  • Tanih yang masih muda memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhan, setelah berumur 2,5 bulan kebutuhan akan air sudah mulai berkurang.
Teknik Budidaya
  1. Benih/Kultivar
Kultivar ungguul yang dianjurkan antara lain: gajah, macan, banteng, tapir, kelinci, dan mahesa yang tahan terhadap penyakit layu, karat daun, dan bercak daun.
  1. Penyiapan lahan
Tanah diolah dengan cangkul/bajak sebanyak 2x dan ddigaru 1x. kemudiaan dibuat saluran dranase berjarak 3-4 m, membujur searah dengan barisan tanaman, lebar saluran 30cm, dan dalam saluran 25 cm.
  1. Waktu tanam
Musim tanam kacang tanah dilahan kering dari awal musim hujan (Oktober-Nov) dan pada akhir musim hujan (maret-april).
  1. Cara Tanam
  • Biji ditugalka dengan kedalaman lebih kurang 3cm
  • Jarak tanam yang digunakan untuk kultivar dengan ukuran biji sedang 40x10cm/40x15cm dengan jumlah tanaman(1 lubang 1tanaman)
  • Untuk kultivar dan ukuran biji kecil menggunakan jarak tanam 20x20cm dengan jumlah tanaman (1 lubang 2 tanaman)
  1. Pemupukan
Diberikan pada larikan, sekaligus pada saat tanaman berumur 10-15 HST. Dosis umum Urea 50kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCl 50kg/ha. Sulfur sebagai hara penting untuk sintesis protein dapat diberikan dengan mengganti setengah dosis Urea dan Pupuk 2A. Harga Kalsium cukup tergolong esensial bagi kacang tanah karena diperlukan untuk pembentukan polong dan biji. Dosis kapur 200-400 kg/ha dianjurkan diberikan pada saat tanaman kacang tanah berumur 20-25 hari, terutama untuk tanah yang memiliki kanungan Ca<120 ppm/0,6 meQ/100 gr tanah.
  1. Pemeliharaan
Penyulaman terhadap benih yang tidak tumbuh/tumbuh abnormal dilakukan pada 1-2 MST. Penyiangan dilakukan 2x yaitu umur 3MST dan 6 MST. Pembumbunan diperlukan dalam budidaya kacang tanah karena untuk memudahkan ginofora masuk kedalam tanah untuk pembentukan polong. Pembumbunan dilakukan pada umur tanaman 4-5 MST. Lebih dari 2 minggu tanaman sulaman akan kalah bersaing dalam menrebutkan hara, udara, dan air.
Pemotongan pucuk => ada dominasi apical yang hilang sehingga akan menstimulir cabang-cabang baru agar letak tunas lateral tumbuh dibawah. Denan tumbuh cabang-cabang baru diharapkan banyak bunga dan inofon yang terbentuk , dalam tunas apikalada auksin, auksin dengan konsentrasi f3 akan mengalir dan menghambat tunas lateral, maka dengan pemotongan pucuk akan memperlancar terbentuknya tunas lateral
  1. Pengairan
Pada lahan kering (tergantung curah hujan). Pada lahan sawah (tergantung air irigasi teknis,semi teknis atau tradisional). Kebutuhan air pada kacang tanah terutama harus diperhatikan pada periode kritis pertumbuhan:
· Stadi Berkecambah (umur 1-4 MST)
· Fase berbunga (umur 5-6MST)
· Pembentukan biji dan polong (umur 7-11 MST)
kacang tanah sangat sensitive terhadap genangan air sehingga perlu dibuat dranase.
  1. Pengendalian hama dan penyakit
a. Hama tanaman Fase Vegetatif
1. Penggulung daun (lamporsema Indicate)
2. Ulat penggerek daun (Stomateryx subsecivella)
3. Wereng empoasea (empoasea flauescens)
4. Kutu trips (Aphis sp)
5. Kutu kebul (bemecia tabaci)
6. Tunbau tetranikus (tetranicus sp)
b. Hama fase generative
Hama gapong: hama yang ada didalam tanah dengan gejala pembusukan polong. Pengendaliannya dengan perbaikan drainase dan rotasi penggiliran tanaman, serta pengairan di sore hari.
c. Penyakit tanaman kacang tanah
1. Penyakit layu bakteri
2. Penyakit bercak daun
3. Penyakit karat daun
4. Penyakit busuk pangkal batang
Pengendalian dengan penggunaan fungisida dengan bahan aktif Thiofanat metil pada umur 7-9 MST.
d. Penyakit oleh virus: Penyakit virus belang, Penyakit bilur, dan Sapu setan
Pencegahan dengan mengendalikan faktor pembawa aphis sp
e. Penyakit oleh jamur
Aspergilus Flavus: mengendalikan racun aflatoksin. Aflatoksin b1 bersifat paling toksin karena bersifatkarsinogenih, hepatoksik, dan mutasenik bagi manusia.
Pencegahan: tanaman kultivar yang tahan ( Jerapah dan turangga) tanaman kacang tanah yang tercekam kekeringan pada stadia reproduktif rentan terhadap infeksi aspergilus flavus.
f. Panen dan pasca panen
Kacang tanah siap panen jika 70% polong telah mengeras dan bagian dalam polong berwarna agak gelap. Panen yang terlalu cepat akan terlalu banyak polong yang belum cukup berisi, sebaliknya panen yang terlambat akan banyak polong yang terlepas dari tanaman karena tangkai ginofora hanya berumur 10-12 minggu. Pada saat menjelang panen, lahan tidak boleh terlalu basah karena memungkinkan kacang tanah untuk perkecambahan.
Ciri-ciri kacang tanah yang siap panen:
1. Umur 100-110 HST
2. Kulit polong mengeras
3. Polong telah terisi penuh
4. Kulit biji tipis dan mengkilat
5. Tidak berair
6. Sebagian besar daun teah rontok
Cara panen: panen dilakukan dengan cara dicabut secara manual/dibantu dengan garpu, setelah dicabut bagian atas tanaman dipotong dan disisakan sekitar 10cm. Sisa berangkasan sebaliknya dikembalikan ke lahan sebagai pupuk hijau.
Penanganan pasca panen
  • Polong bernas di lepas satu persatu secara manual/menggunakan mesin perontok khusus kacang tanah.
  • Polong dicuci untuk menghilangkan sisa tanah yang melekat pada kulit polong
  • Pemilihan polong yang baik dari polong yang pecah, biji berkecambah, busuk dan rusak
  • Pengeringan dilakukan untuk mengurangi serangan aspergilus flavus
  • Polong yang kering dicirikan dengan berbunyi jika diguncang-guncang polong kering mempunyai air berkisar 12-14%

Teknologi budidaya kacang tanah pada lahan masam
Lahan masam dicirikan:
  • Miskin unsur hara makro: NPK
  • Miskin unsur hara mikro: Mo, Mg, S
  • Reaksi tanah pH= 3,5-5,5
  • KTK dan kejenuhan basa rendah
  • Kejenuhan Al tinggi
  • Peka terhadap erosi untuk lahan-lahan yang berlereng

Perbaikan (ameliorasi) lahan asam:
  1. Penggunaan pupuk kandang dan kompos
  2. Penggunaan pupuk hijau dari family legume/non legume
  3. Pengapuran, Mis(CaCo3)
  4. Penggunaan Pupuk anorganik

Pupuk Hijau dari family legume
  1. Crotalaria sp
  2. Mucuna sp
  3. Phaseolus
  4. Acasia sp
  5. Sesbania
Pupuk hijau dari family nonlegume
  1. Tithoniia diversifolia
  2. Eupatorium palascens

Penggunaan 1 ton pupuk hijau setra dengan pemberiaan kapur 1 ton
Selain ameliorasi, dalam budidaya kacang tanah dilahan masam sebaiknya dengan menggunakan kultivar yang adaptf terhadap ahan masam.
Hasil penelitian pada lahan PMK Lampung tengah pemupukan dengan dosis: 60kg K20 + 30 Kg MgO + 30 KOS dan pengapuran 1 ton CaCo3 tipa hektar dapat meningkatkan hasil 30%
Kultivar kacang tanah terbaru:
2004= bison dan Domba
2003= tuban, garuda biga, garuda dua
2001= Bima, Kancil, Sima, Turangga

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar